POSTINGNEWS.ID --- Wanita bernama Nikita Sterling telah berjuang melawan migrain sejak usianya masih 18 tahun.
Gejala yang ia alami bukan hanya sekadar sakit kepala, tetapi juga gangguan penglihatan yang muncul secara tiba-tiba.
Meski begitu, Nikita tidak pernah meminta pertolongan medis karena serangannya hanya terjadi 2-3 kali dalam setahun.
Kondisi itu membuatnya terbiasa menahan sakit tanpa mencari solusi lebih lanjut.
Namun, situasi berubah drastis pada Oktober 2024 ketika ia mulai merasakan gejala yang semakin sering.
Nikita yang bekerja sebagai guru psikologi di Medway, Kent, Inggris itu mengaku migrain datang hampir setiap minggu.
“Migrain itu terjadi hampir setiap minggu,” jelasnya dikutip dari The Sun, pada hari Rabu, 27 Agustus 2025.
Tekanan di kepalanya semakin meningkat hingga terasa seperti kepalanya dipenuhi cairan.
BACA JUGA:Lanjutkan! Menag Rencanakan Pengembangan Ekoteologi, Nasaruddin Umar: Kita Coba Konsep Baru
Bahkan ia pernah kehilangan kemampuan bicara saat berada di depan orang tua murid.
“Saya tidak bisa memikirkan kata-kata yang perlu saya ucapkan, itu benar-benar memalukan,” katanya.
Gejala yang dialaminya terus memburuk dalam beberapa bulan berikutnya.
Pada Februari 2025, Nikita akhirnya memutuskan menemui dokter umum swasta dengan bantuan asuransi kerja suaminya.