Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot Usai Pukuli Kader PDIP

Senin 11-09-2023,12:23 WIB
Reporter : Maulana Ali Firdaus
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Joko Santoso, bekas Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, akhirnya memberi tanggapan setelah dicopot dari jabatannya akibat dugaan pemukulan terhadap seorang kader PDI-P.
 
Joko menyatakan bahwa ia menerima sanksi yang diberikan oleh majelis kehormatan partainya dan meminta maaf kepada warga sekitar, para kader, dan pendukung atas kegaduhan yang terjadi pada tanggal 8 September 2023.
 
Joko menegaskan bahwa tindakan yang ia lakukan adalah sebagai wujud loyalitas, tanggung jawab, dan perjuangan sebagai seorang kader Partai Gerindra.
 
“Apa yang saya lakukan ini semata sebagai bentuk loyalitas, tanggung jawab, dan perjuangan saya,” kata Joko, Minggu (10/9) kemarin.
 
BACA JUGA: Ekspor Perhiasan Emas Indonesia ke UEA Jadi Tonggak Sejarah dalam Perdagangan Internasional
 
Dia juga berharap agar peristiwa serupa tidak akan terulang di masa depan.
 
Sebagai warga taat hukum, kata Joko, ia akan mengikuti proses hukum yang berlaku untuk mengungkap kebenaran dari peristiwa tersebut.
 
Dia juga berkomitmen untuk tunduk pada putusan yang diambil oleh DPP Partai Gerindra melalui Mahkamah Kehormatan Partai.
 
Joko juga menyampaikan permohonan maaf kepada Prabowo Subianto, pimpinan partai, serta semua struktur dan pemangku kepentingan Partai Gerindra atas ketidaknyamanan yang ia timbulkan.
 
BACA JUGA: Usaha Jakarta Melawan Polusi Udara dengan Naikkan Biaya Parkir, Apakah Efektif? 
 
"Sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo, Pimpinan Partai dan semua struktur dan Steakholder Partai,” lanjutnya.
 
Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto, menambahkan bahwa ia dan Joko Santoso telah mengikuti sidang majelis kehormatan partai secara virtual.
 
Mereka berkomitmen untuk tunduk pada organisasi dan menunggu proses hukum yang akan menentukan langkah selanjutnya.
 
Sriyanto juga menegaskan bahwa prinsip praduga tak bersalah akan dijunjung tinggi dalam menghadapi masalah hukum yang menimpa Joko.
 
BACA JUGA: NATO Latihan Tempur di Laut Baltik, Ukraina Siaga Pergerakan Pasukan Rusia
 
DPD Gerindra Jateng juga akan memberikan pendampingan hukum yang dibutuhkan.
 
Selain itu, ia mengingatkan para kader partai untuk tidak terprovokasi emosi dan menjaga hubungan baik dengan partai lain sesuai dengan instruksi dari Prabowo Subianto.
 
“Sesuai instruksi pak Prabowo tidak boleh menjelek-jelekan dan harus menjaga hubungan baik dengan partai lain,” ungkapnya.
 
Sebelumnya, Majelis Kehormatan Partai Gerindra telah memutuskan untuk mencopot Joko Santoso dari jabatannya sebagai Ketua DPC Kota Semarang.
 
BACA JUGA: Sudah Mulai 'Waras', Pengamat Sarankan Demokrat Gabung ke Koalisi ini
 
Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Majelis Kehormatan sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman.
 
Insiden pemukulan yang melibatkan Joko Santoso terjadi terhadap Suparjiyanto, seorang relawan PDI-P.
 
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Cumi-Cumi IV, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, pada malam tanggal 8 September 2023.
 
Akibat pemukulan tersebut, Suparjiyanto mengalami luka lebam di pelipis kanannya dan dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Semarang.
 
BACA JUGA: Nasib Jadon Sancho Usai Ribut dengan Ten Hag: Dibenci Rekan Setim, Gagal Pindah ke Saudi
 
Dugaan penganiayaan ini bermula dari pemasangan bendera PDI Perjuangan di Kampung Cumi-Cumi Bandarharjo.
 
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku menyayangkan peristiwa pemukulan tersebut.
 
Menurutnya, iklim demokrasi tidak boleh mengedepankan emosi atau memaksakan kehendak.
 
"Apalagi melakukan suatu tindak kekerasan," kata Hasto Sabtu (9/9) lalu.
 
BACA JUGA: Blak-Blakan di Forum G20, Jokowi Tagih Duit 100 Miliar US Dolar ke Amerika Cs
 
Hasto mengaku prihatin terhadap tindakan kekerasan dalam konteks politik.
 
Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menjelaskan kronologi kejadian dari perspektif PDIP.
 
Menurutnya, pada malam hari tanggal 8 September 2023, seorang kader PDIP yang tinggal di Kelurahan Bandara, Semarang Utara, dihampiri oleh Joko Santoso, Ketua DPC Gerindra.
 
Hendrar menyatakan bahwa tanpa maksud yang jelas, Joko langsung melakukan pemukulan terhadap kader PDIP tersebut.
 
BACA JUGA: Dishub DKI Jakarta Kejar Target Transportasi Publik
 
Hendrar melaporkan insiden ini kepada Hasto dan juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
 
Hassto memerintahkan agar situasi emosional para kader di Semarang diredam untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih serius antara kedua partai tersebut.
 
Selain itu, Hasto juga meminta jajaran PDIP Semarang untuk melaporkan masalah ini ke pihak berwenang sesuai hukum yang berlaku.
 
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku mengecam peristiwa pemukulan yang melibatkan kader partainya sendiri.
 
BACA JUGA: Indonesia Naik Peringkat FIFA, Erick Thohir Kandidat Terkuat Cawapres Prabowo
 
Dasco mengingatkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, telah berkali-kali menekankan pentingnya menjaga ketenangan dalam berpolitik.
 
Dasco menyatakan bahwa para kader Gerindra harus bersikap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan tidak melakukan tindakan membabi buta.
 
Dia juga menekankan bahwa hasil survei politik dapat berubah-ubah, dan oleh karena itu, kader Gerindra seharusnya fokus pada upaya membantu masyarakat daripada merusak citra partai.
 
“DPP Partai Gerindra  tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas apabila ada kader yang melakukan perbuatan tercela,” tegas Dasco Sabtu (9/10) lalu.
Kategori :