JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sidang pledoi atau nota pembelaan salah satu terdakwa perkara pembunuhan berencana Brigadir J, yakni Richard Eliezer alias Bharada E menjadi momen yang menyesakkan hati.
Pasalnya, pria 24 tahun itu mengenang kembali momen perjuangannya yang mengharukan menjadi anggota polisi hingga terpilih sebagai ajudan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Kisah itu disampaikan Bharada E saat membacakan nota pembelaan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 25 Januari 2023.
BACA JUGA:Bak Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Bharada E Kini Terima Nasib sang Ayah Dipecat dari Pekerjaan
Bharada E mengungkap bahwa perjuangannya menjadi anggota bhayangkara tidaklah mudah. Pasalnya, ia harus mengikuti empat kali tes untuk akhirnya bisa lolos sebagai anggota Polri.
Di sela-sela menjalani tes, ia juga harus membagi fokus karena saat itu dirinya bekerja sebagai sopir di sebuah hotel demi membantu orangtuanya.
“Menjadi anggota Polri, khususnya bagian dari keluarga Korps Brimob adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga. Setelah menjalani 4 kali tes Bintara dan terakhir Tamtama yang di mana sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali.”
“Dari tahun 2016 hingga 2019, selama empat tahun saya pun juga tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tua saya karena saya tahu untuk menjadi anggota Polri tidaklah mudah bagi saya. Tetapi saya terus berusaha,” ungkap Bharada E di ruang sidang.
BACA JUGA:Respons Jokowi ke Ibunda Bharada E yang Nangis-nangis Minta Keadilan Hukum: 'Saya Tidak Bisa...'
Setelah empat kali tes, Bharada E dinyatakan lulus seleksi Tamtama dengan peringkat satu di Polda Sulut. Ia mengaku itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan sekaligus membanggakan karena cita-citanya hampir tercapai.
“Setelah keempat kali mengikuti tes, akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut,” kata Bharada E.
Ia menambahkan, “Hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga, di mana cita-cita saya hampir tercapai menjadi seorang Prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara dan dapat saya wujudkan.”
Namun, kelulusannya itu membuat Bharada E harus meninggalkan Manado untuk mengikuti pendidikan di Watu Kosek, Jawa Timur.
"Pada 30 Juni 2019, saya meninggalkan kota kelahiran saya dari Manado ke Jawa Timur dengan membawa bekal sisa tabungan saya,” pungkasnya.