Megawati Setuju Pemerintah Naikkan Harga BBM, Ini Alasannya...
Megawati Soekarnoputri--bpip.go.id
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pro kontra muncul seiring dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Tidak sedikit pihak yang mengkritik kebijakan tersebut. Namun sebaliknya, ada juga pihak-pihak yang mendukung kebijakan itu.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri termasuk pihak yang mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Megawati di sela Jeju Peace Forum 2022, Korea Selatan, menyampaikan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tentunya diambil pemerintah dengan pertimbanan matang.
BACA JUGA:Simak Kecanggihan Samsung Galaxy A23, Bisa Didapatkan dengan Harga Terjangkau
"Situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM," kata Megawati dikutip dari fin.co.id, sebagaimana siaran persnya pada Kamis (15/9/2022).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meyakini jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan hal tersebut dengab tidak mudah.
Megawati juga meminta dukungannya atas kebijakan menaikkan harga BBM tersebut dikait-kaitkan dengan Presiden Jokowi adalah kader PDIP.
+++++
Sebagai sosok berpengalaman di pemerintahan yang pernah mengampu jabatan presiden dan wakil presiden, Megawati mengatakan dirinya mencoba mempelajari situasi.
Ia kemudian menilai kenaikan harga BBM tersebut sebenarnya sudah sangat jelas. Bahkan, sambungnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri sudah 'turun' pula untuk menjelaskan alasan kenaikan harga BBM.
"Bahwa sebenarnya masalah BBM itu kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan. Bagaimanapun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama)," ujarnya.
Ia lantas berkata, “Kalau nanti tidak dinaikkan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?"
BACA JUGA:Arti Mimpi Gigi Copot, Bisa jadi Orang Tua Anda akan Memperoleh Rezeki
Megawati juga mengungkapkan keprihatinannya masih adanya pihak yang tidak mau berusaha memahami kondisi yang ada tersebut.
Padahal, ujarnya lagi, kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia belum sepenuhnya keluar dari pandemi Covid-19.
Dikatakannya, pendanaan untuk Covid-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM.
+++++
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu pun mengajak masyarakat memahami keputusan pemerintah mengurangi jumlah subsidi sehingga harga BBM mengalami penyesuaian.
Selain itu, ia berharap masyarakat untuk tidak selalu menarik sebuah pengertian yang langsung membelah begitu saja.
"Jadi jangan justru dibalik, ya. Bahwa memang Covid ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas) yang kena juga rakyat. Artinya kan bisa makin banyak yang menderita, kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya," tuturnya.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: