BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI Beri Komentar Menohok

BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI Beri Komentar Menohok

BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI Beri Komentar Menohok-Foto: dok. Istimewa-

BACA JUGA:Hore! 75 Ribu KK di Provinsi Banten Segera Terima BLT Kenaikan BBM

+++++

Jumlah mobil barang yang ada di Indonesia tahun 2019 sebanyak 5.021.888 unit atau 3,7 persen dari total kendaraan.

Untuk jumlah bus di tahun 2019 mencapai 231.569. Proporsinya sekitar 0,17 persen dari total kendaraan di Indonesia.
Pada 2018 bus berjumlah 222.872 unit, sedangkan 2017 sebanyak 213.359 unit. Jadi, secara jumlah sepeda motor jauh lebih banyak dibanding mobil pribadi/ mobil penumpang.

Sementara konsumsi BBM bersubsidi secara volume memang dominan dinikmati oleh jenis mobil pribadi/mobil penumpang. Adapun angkutan umum paling banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi.

“Maka pembatasan BBM bersubsidi jenis pertalite hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum itu sudah tepat. Mobil pribadi disarankan gunakan BBM non subsidi jenis pertamax maupun jenis lainnya, ini yang penting agar dimasukkan dalam revisi Perpres No 191 Tahun 2014 itu,” tambahnya.

Kementerian Keuangan, melalui menterinya, Sri Mulyani merinci, dari total Pertalite yang disubsidi dengan nilai Rp 93 triliun kepada masyarakat, 80% atau Rp 80 triliun dari total Pertalite yang disubsidi, dinikmati oleh masyarakat kelas menengah atas.
Dari Rp 502,4 triliun untuk Solar, yang menikmati paling banyak adalah 40 top rumah tangga tertinggi, orang-orang terkaya, Pertalite juga sama.

Demikian juga dengan Solar, dengan nilai subsidi mencapai Rp 143 triliun, ternyata dari catatan Kementerian Keuangan 89% atau sekira Rp 127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan orang kaya.

BACA JUGA:Laga Sengit! Persija VS Barito Putera

“Kalau Pertalite dari kuota 23 juta kilo liter, 15,8 juta kilo liter yang 'minum' orang kaya, hanya 3,9 juta kilo liter yang dinikmati masyarakat terbawah. Solar juga sama, dari kuota 15 juta kilo liter itu hanya kurang dari 1 juta kilo liter yang dinikmati kelompok miskin,” paparnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: