Isu Perselingkuhan Putri dan Kuat, Komjen Agus Andrianto Beri Keterangan Tegas
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.-Foto Dok. Instagram/@agusandrianto.id---
Menurut Agus, jika memang Putri Candrawathi mendapat tindakan buruk dari Brigadir J, seharusnya baik Putri maupun Sambo dapat langsung melaporkan perkaranya ke kepolisian setempat.
"Sayangnya, mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres). Sehingga ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut," terang Agus.
Jenderal Bintang Tiga ini kembali menegaskan perkataan lalunya, kalau peristiwa pelecehan seksual ini hanya diketahui oleh Allah SWT,. Putri dan Brigadir J.
"Saya pernah ungkapkan yang tahu hanya Allah, PC dan almarhum J yang tahu pastinya," katanya.
Agus mengatakan, tugasnya hanya melakukan penyelidikan berdasarkan adanya keterangan saksi dan bukti yang ada.
"Kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT. Kebenaran duniawi tentu didasari atas keterangan saksi-saksi dan bukti," lanjutnya.
Agus menegaskan, sejauh ini dari hasil penyelidikan dan naluri penyidik, sebab terjadinya pembunuhan berencana Brigadir J ini karena masalah kehormatan.
Sayangnya lagi, Agus tak merinci apa maksud dari masalah kehormatan yang dialami Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
"Naluri kami sebagai penyidik senior lah apa yang terjadi, ya menyangkut kehormatan sebagaimana disampaikan oleh Dirtipidum (Brigjen Pol Andi Rian Djajadi) beberapa waktu lalu," tukasnya.
Sebelumnya, Deolipa Yumara mengendus adanya rencana busuk yang memang sudah dirancang Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi untuk Brigadir J.
Rencana busuk itu diduga Deolipa dilancarkan saat Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi ketahuan Brigadir J tengah gendong-gendongan di rumah Magelang.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Bharada E, Deolipa menyebut Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf sudah ketahuan basah Brigadir J main gendong-gendongan.
Karena sudah ketahuan, Deolipa meyakini Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi memainkan skenario busuk dengan membuat Ferdy Sambo marah dengan cerita palsu.
"Si Kuat (Ma'ruf) dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yoshua (Brigadir J)," kata Deolipa, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube TvOneNews pada Kamis, 1 September 2022.
BACA JUGA:Drama Duren Tiga Diduga Sentuh Sejumlah Perwira Berpangkat Jenderal, Ini Rinciannya
+++++
"Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," tuturnya menambahkan.
Deolipa menceritakan bahwa saat itu di rumah Magelang hanya tersisa empat orang, di antaranya adalah Brigadir J, Susi (ART), Kuat Ma'ruf (ART), Putri Candrawathi.
Sedangkan dua orang lainnya yakni Bharada E dan Bripka RR sedang keluar untuk mengantarkan makanan ke sekolah anak Ferdy Sambo.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: