Perlu Tau! Sambut Ramadan, 4 Tradisi Unik ini Masih Tetap Dilaksanakan di Beberapa Wilayah, Begini Maknanya!
Tradisi Padusan di Klaten atau Yogyakarta masih tetap dilestarikan sampai saat ini--klatenkab.go.id
Mohibadaa, Gorontalo
Mohibadaa adalah tradisi masyarakat Gorontalo, yang berarti menggunakan bedak yang terbuat dari rempah tradisional sebagai baluran wajah.
BACA JUGA:Berantas Korupsi di Pemprov Jateng, Ini Kata KPK ke Ganjar Pranowo
BACA JUGA:Kasus Kerangkeng Manusia, Bupati TRP Dijerat TPPO, Komnas HAM Angkat Bicara
Mohibadaa merupakan campuran berbagai rempah yang dihaluskan tanpa bahan kimia. Setiap rempah memiliki khasiat yang beragam, sehingga mohibadaa selain aman digunakan untuk kulit juga dapat menyehatkan penggunanya.
Tradisi unik ini dilakukan para perempuan Gorontalo untuk menjaga dan mempercantik kulit mereka selama ramadhan.
+++++
Malamang, Padang
Malamang adalah tradisi membuat lemang, yaitu kudapan dari ketan putih yang dimasak dengan cara dibakar di dalam bambu dan daun pisang.
Tradisi malamang merupakan ekspresi masyarakat Minangkabau terhadap bentuk pemenuhan biologis dan hubungan sosial sesama mereka, baik dalam lingkup kerabat maupun masyarakat yang lebih luas.
Adanya tradisi malamang semakin memperkuat tali silaturahmi, solidaritas dan simbol antara orang-orang yang sekerabat.
Tradisi Meugang atau potong hewan kurban di Aceh, Dilaksanakan 3 Kali Dalam Setahun, Termasuk Menyambut Ramadan||Acehprov.go.id
Meugang, Aceh
Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh, Indonesia.
BACA JUGA:Makin Gahar Musim Depan, 4 Pemain Baru Sepakat Gabung Arema FC
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-