SBY Angkat Bicara Soal Bencana di Sumatera, Gaya Penanganan Prabowo-Gibran Jadi Sorotan Publik
Penanganan banjir Sumatra menyorot perbedaan gaya Prabowo dan SBY. Dari dapur umum hingga debat status bencana nasional.-Foto: Tim Media Prabowo-
Pernyataan ini sekaligus menjadi pesan bahwa penanganan bencana seharusnya tidak ditarik ke ranah politik praktis. Fokus utama tetap pada keselamatan warga dan pemulihan wilayah terdampak.
BACA JUGA:Bansos Sembako Rp 400 Ribu Mulai Cair Oktober 2024, Begini Cara Ceknya
Sorotan Publik dan Ujian Pemerintah Baru
Penanganan bencana di Sumatera ini juga menjadi ujian awal bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Publik menaruh harapan besar, terutama pada kecepatan respons dan transparansi penggunaan anggaran.
SBY pun berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat berjalan optimal. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas agar bantuan benar-benar sampai ke masyarakat dan pembangunan kembali dilakukan secara berkelanjutan.
Rekonstruksi bukan hanya soal membangun ulang infrastruktur, tapi juga memulihkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat terdampak. Di sinilah peran pemerintah pusat dan daerah harus berjalan selaras.
BACA JUGA:Harga Sembako Naik Bikin Bingung pada Pedagang dan Konsumen
Bencana Sebagai Pengingat Kolektif
Bencana alam selalu datang tanpa aba-aba, tapi respons negara tidak boleh setengah-setengah. Pandangan SBY menjadi pengingat bahwa di balik kritik dan sorotan publik, ada kebutuhan akan evaluasi dan pembenahan berkelanjutan.
Dengan tantangan alam yang semakin kompleks, Indonesia dituntut terus memperkuat sistem mitigasi dan penanganan bencana. Harapannya, setiap musibah tidak hanya meninggalkan luka, tapi juga pelajaran untuk membangun sistem yang lebih tangguh di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News