SBY Angkat Bicara Soal Bencana di Sumatera, Gaya Penanganan Prabowo-Gibran Jadi Sorotan Publik

SBY Angkat Bicara Soal Bencana di Sumatera, Gaya Penanganan Prabowo-Gibran Jadi Sorotan Publik

Penanganan banjir Sumatra menyorot perbedaan gaya Prabowo dan SBY. Dari dapur umum hingga debat status bencana nasional.-Foto: Tim Media Prabowo-

POSTINGNEWS.ID --- Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut angkat suara soal penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Lewat akun media sosial X, SBY menyoroti bagaimana pemerintah Prabowo-Gibran menangani banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat, hingga Sumatra Utara.

Bencana ini bukan skala kecil. Kerusakan infrastruktur, korban jiwa, hingga lumpuhnya aktivitas masyarakat menjadi perhatian utama. Tak heran, respons pemerintah pusat dan daerah langsung jadi bahan diskusi publik, termasuk kritik yang ramai berseliweran di ruang digital.

SBY mengaku mencermati bukan hanya fakta di lapangan, tapi juga percakapan masyarakat yang berkembang. Menurutnya, bencana besar selalu menghadirkan tantangan serius, terutama pada fase awal ketika situasi masih sangat tidak stabil.

BACA JUGA:Promo Spesial Indomaret Hari Ini: Minyak Goreng dan Sembako Turun Harga, Cek Harganya Disini!

Tanggap Darurat Bukan Pekerjaan Instan

Dalam pandangannya, penanganan bencana—khususnya pada tahap tanggap darurat—bukan urusan yang bisa diselesaikan dengan mudah. Sistem sering kali lumpuh, akses terbatas, dan kebutuhan korban harus dipenuhi dalam waktu cepat. Di sinilah kepemimpinan dan koordinasi diuji habis-habisan.

SBY menegaskan bahwa pada fase awal bencana, negara dituntut bergerak cepat dan tepat. Keputusan tidak bisa menunggu situasi ideal, karena keterlambatan sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap keselamatan warga.

Menurutnya, perencanaan matang, kesiapan sumber daya, serta kemampuan mengeksekusi kebijakan secara efektif menjadi kunci agar dampak bencana tidak semakin meluas.

BACA JUGA:Menggembirakan! Warga Jakarta Bisa Ambil Sembako Murah KJP Pasar Jaya September 2025, Cek Cara Daftarnya di Sini!

Refleksi dari Pengalaman Tsunami Aceh

SBY juga menarik benang merah dari pengalaman masa lalunya saat memimpin Indonesia menghadapi bencana besar, termasuk tsunami Aceh dan Nias. Ia menilai pengalaman tersebut memberi pelajaran penting tentang pentingnya komando yang jelas dan sistem pengendalian yang solid.

Pengalaman itulah yang membuat SBY memahami betul kompleksitas penanganan bencana. Mulai dari distribusi bantuan, pengambilan keputusan lintas lembaga, hingga menjaga kepercayaan publik di tengah krisis.

Namun, SBY juga menegaskan bahwa tidak ada satu pola baku yang harus sama persis. Setiap pemimpin punya gaya dan pendekatan masing-masing dalam menghadapi situasi darurat.

BACA JUGA:Pelindo Multi Terminal Berbagi 400 Paket Sembako di Dumai dan Sibolga

Gaya Kepemimpinan Boleh Beda, Tujuan Harus Sama

SBY secara terbuka mengakui bahwa gaya kepemimpinan Presiden Prabowo tentu tidak harus sama dengan dirinya saat menjabat. Perbedaan pendekatan adalah hal yang wajar dalam sistem demokrasi.

Yang terpenting, menurut SBY, adalah efektivitas komando dan pengendalian di lapangan. Selama keputusan berjalan cepat, koordinasi solid, dan kebutuhan korban terpenuhi, perbedaan gaya kepemimpinan bukanlah persoalan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share