Tak Seperti Tahun-Tahun Sebelumnya, Jakarta Sambut Tahun Baru 2026 Tanpa Pesta Kembang Api, Pramono Tegaskan Konsep Kesederhanaan!
Kembang Api-@Jktinfo-Instagram
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Jakarta sudah bersiap menyambut malam pergantian Tahun Baru 2026 dengan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa perayaan di Ibu Kota kali ini tidak akan diramaikan oleh pesta kembang api yang biasa mewarnai malam pergantian tahun.
Keputusan mengejutkan ini diambil sebagai bentuk empati terhadap masyarakat yang tengah mengalami duka akibat bencana alam di beberapa wilayah Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja banyak bencana terjadi.
BACA JUGA:Viral! Kendaraan Korban Banjir Aceh Tamiang Diduga Dijarah, Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara
Pramono Anung menyampaikan bahwa pesta kembang api dianggap tidak perlu dalam konteks suasana yang penuh duka dan kebutuhan untuk tetap sederhana dalam merayakan Tahun Baru 2026.
Ia mengatakan bahwa pertunjukan kembang api akan digantikan dengan atraksi drone yang lebih sederhana namun tetap memberikan momen menarik untuk warga Jakarta dan pengunjung.
Pilihan penggunaan teknologi drone ini juga dianggap lebih aman dan tidak menimbulkan kemewahan berlebihan yang justru terasa kurang pas di tengah empati untuk korban bencana.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa fokus utama perayaan adalah pada kesederhanaan dan makna reflektif, bukan kemeriahan pesta besar.
BACA JUGA:Di Haul Gus Dur, Alissa Wahid Sentil Konsesi Tambang yang Bikin PBNU Pecah
Selain itu, Pramono mengungkapkan bahwa dalam perayaan malam Tahun Baru tersebut akan disediakan ruang khusus bagi warga yang ingin merenung, berdoa, atau melakukan kontemplasi bersama sebagai bentuk solidaritas.
Ruang doa dan kontemplasi ini ditujukan untuk mengingat dan mendoakan para korban bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, sehingga perayaan tetap bermakna secara emosional.
Meskipun pesta kembang api ditiadakan oleh pemerintah, masyarakat tetap bebas menyambut pergantian tahun dengan cara mereka masing-masing selama dilakukan dengan tertib dan bermakna.
Pramono juga menekankan bahwa tak mengadakan kembang api bukan berarti Jakarta tidak merayakan Tahun Baru, melainkan merayakannya dengan cara yang lebih bijaksana dan penuh empati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News