Bukan Gimmick! Pertamina & 3 Kampus Top 'Sulap' Ratusan Hektare Lahan Kritis Jadi Tambang Emas Hijau, Emang Ngaruh?

Bukan Gimmick! Pertamina & 3 Kampus Top 'Sulap' Ratusan Hektare Lahan Kritis Jadi Tambang Emas Hijau, Emang Ngaruh?

Ilustrasi Berita--vritimes.com

POSTINGNEWS.ID --- Jujur deh, Sobat. Kalau dengar kata "penghijauan" atau "tanam pohon" yang dilakukan perusahaan besar, apa yang terlintas di pikiranmu? Sekadar pencitraan? Atau cuma buat feed Instagram korporat?

Wajar sih kalau kamu skeptis. Tapi, tunggu dulu. Apa yang baru saja dilakukan PT Pertamina (Persero) lewat Pertamina Foundation minggu lalu, tepatnya 11-12 Desember 2025, sepertinya beda cerita. Merayakan ulang tahun ke-68, mereka nggak cuma potong tumpeng, tapi justru "mengotori" tangan dengan tanah di ratusan hektare lahan kritis.

Yang bikin gerakan ini valid dan bukan kaleng-kaleng adalah keterlibatan "Trisula Akademik" Indonesia: UGM, ITB, dan UNDIP. Kolaborasi ini bukan cuma soal menancapkan bibit lalu ditinggal pergi, tapi ada misi besar menyelamatkan dompet warga dan nyawa bumi sekaligus. Penasaran? Yuk, kita bedah faktanya!

BACA JUGA:Deal Mengejutkan! Shell Beli 100.000 Barel dari Pertamina, Pasokan BBM Langsung Melonjak Drastis!

Bukan Sekadar Pohon, Tapi "Investasi Hidup"

Komisaris Independen Pertamina, Condro Kirono, sempat bilang kalau pohon-pohon ini adalah "titipan" buat anak cucu. Klise? Mungkin. Tapi Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menerjemahkannya dengan aksi yang lebih real.

Mereka menggunakan metode multistory agroforestry. Bahasa gampangnya: hutan yang ditanam bukan cuma berisi kayu keras, tapi dikombinasikan dengan tanaman yang menghasilkan duit, seperti kopi, kakao (cokelat), durian, sampai alpukat.

Jadi, konsepnya Hutan Lestari. Tanahnya jadi kuat menahan air (anti banjir), udaranya bersih (anti polusi), dan warga sekitar—khususnya kelompok tani dan ibu-ibu wanita tani—bisa panen cuan dari buah-buahan tersebut. Ini baru namanya win-win solution!

BACA JUGA:Keren! Pertamina Gelontorkan Rp 3 Miliar untuk 25 Inovasi Pangan & Energi di PFsains 2025, Ada Alat Ubah Air Hujan Jadi Layak Minum!

Misi Penyelamatan di Tiga Titik Rawan

Gerakan ini nggak main asal tunjuk lokasi. Mereka menyasar titik-titik krusial yang selama ini jadi biang kerok bencana hidrologis di Pulau Jawa.

1. Benteng Pertahanan Banjir Semarang (UNDIP) Di kawasan KHDTK Wanadipa, Ungaran Timur, sebanyak 48.000 pohon ditanam di lahan seluas 48 hektare. Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo, menegaskan ini adalah ikhtiar memulihkan hulu DAS Babon. Tujuannya jelas: biar warga di daerah hilir (bawah) nggak terus-terusan jadi korban banjir kiriman. Hutan ini diproyeksikan jadi paru-paru baru Jawa Tengah.

2. Penyelamat Citarum (ITB) Geser ke Sumedang, bareng ITB, ada 81.552 pohon yang ditanam di 57,51 hektare kawasan Gunung Geulis. Fokusnya adalah hulu DAS Citarum. Dr. Indra Wibowo dari ITB bilang, ini adalah cara "menanam masa depan". Tanaman seperti puspa dan rasamala bakal jadi pondasi tanah, sementara kopinya bisa jadi sumber penghidupan warga.

3. Menghijaukan Karst Gunungkidul (UGM) Nah, ini yang paling massive. Bareng UGM, Pertamina Foundation menargetkan penanaman 300.000 pohon di lahan seluas 534 hektare! Area karst Gunungkidul yang gersang bakal disulap jadi hijau. Dekan Kehutanan UGM, Ir. Sigit Sunarta, optimis kalau lahan kritis ini bakal pulih dan mensejahterakan warga di 5 wilayah hutan Yogyakarta.

BACA JUGA:Negara Siaga! TNI AD & Intelijen BAIS Turun Gunung Jaga Kilang Pertamina Mulai Desember, Antisipasi Sabotase?

Komitmen Jangka Panjang, Bukan "Hit and Run"

Poin penting dari acara ulang tahun Pertamina ke-68 ini adalah prinsip sustainability. Pemerintah punya target, dunia punya SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), dan Pertamina menjawabnya dengan langkah konkret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: vritimes.com

Share