Setuju Soal Tentara Jaga Kilang Minyak, Bahlil: Daripada Disabotase Orang Lain

Setuju Soal Tentara Jaga Kilang Minyak, Bahlil: Daripada Disabotase Orang Lain

Bahlil dukung rencana TNI menjaga kilang Pertamina demi cegah sabotase dan amankan kepentingan energi nasional.-Foto: IG @bahlillahadalia-

JAKARTA, PostingNews.id — Menteri ESDM Bahlil Lahadalia santai saja melihat rencana TNI menjaga kilang Pertamina, seolah–olah menambah pasukan di objek vital hanyalah upgrade keamanan versi 2.0.

Baginya, kalau ancaman sabotase bisa ditangkal dengan seragam loreng, kenapa tidak. Apalagi, dalam logikanya, keamanan energi adalah soal nyawa negara.

“Enggak ada masalah. Dari pada orang sabotase menjadi aparat keamanan. TNI, polisi, itu penting,” ujar Bahlil di Istana, Rabu 26 November 2025. 

Kalimat yang terdengar seperti restu penuh pada wacana kilang dijaga tentara, lengkap dengan catatan bahwa kolaborasi antar lembaga sudah seharusnya terjadi, apalagi kalau ancaman makin terasa. “Kalau ancamannya kami lihat. Potensi itu kan selalu kemungkinan ada,” sambungnya, seolah mengatakan bahwa celah selalu ada dan penjaga pun harus siap.

BACA JUGA:Gus Yahya Curiga Ada Dalang Luar NU yang Mau Pecah Belah

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sudah angkat bicara terlebih dulu soal pengerahan pasukan. Ia menyebut kilang–kilang Pertamina tak bisa diperlakukan seperti depot biasa, karena statusnya menyangkut kedaulatan energi negara.

"Pertamina adalah industri strategis yang harus dijaga karena terkait kedaulatan negara. Contohnya kilang dan terminal Pertamina, itu bagian dari gelar kekuatan kita,” kata Sjafrie.

Dengan nada mantap ia menyebut operasi ini akan berjalan lewat skema Operasi Militer Selain Perang atau OMSP yang tertuang dalam UU TNI terbaru. Pelaksanaannya diproyeksikan mulai Desember 2025, dengan BAIS ikut bertugas memantau lanskap ancaman.

TNI, kilang, intelijen, dan kestabilan ekonomi disatukan dalam satu kalimat kebijakan yang cukup padat. Sjafrie menegaskan bahwa BAIS akan dibutuhkan untuk mendeteksi ancaman secara dini—ibarat radar yang mampu melihat gelagat buruk sebelum api benar–benar menyala. Jika ancaman datang, respon harus cepat, taktis, dan tentu saja, seragam.

BACA JUGA:Motor Gratis untuk Para Penyuluh, Prabowo Mau Distribusi Gizi Tak Lagi Jalan Kaki

Prioritasnya jelas, fasilitas energi harus aman karena menyangkut pasokan publik dan denyut ekonomi nasional. “Itu juga menjadi bagian dari dukungan TNI terhadap pemerintah daerah,” ucapnya, menutup dengan pesan bahwa tugas jaga kilang bukan sekadar keamanan fisik tapi juga jaminan kenyamanan warga negara yang butuh listrik tetap menyala dan bensin tetap mengalir.

Antara sabotase nyata atau cuma paranoia negara, yang jelas kilang Pertamina sebentar lagi punya bodyguard baru. Dan kali ini, levelnya bukan satpam pagar depan, tapi tentara bersenjata lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share