Deal Mengejutkan! Shell Beli 100.000 Barel dari Pertamina, Pasokan BBM Langsung Melonjak Drastis!

BACA JUGA:BNPB Hitung Pemulihan Aceh Tembus Rp 25,41 Triliun, Rumah Warga Banyak yang Hilang Disapu Banjir

Sebelumnya, beberapa SPBU Shell mengalami penurunan pasokan sehingga menyebabkan antrean kendaraan dan pembatasan pembelian BBM di sejumlah titik.

Dengan masuknya kembali 100.000 barel BBM dari Pertamina, Shell diprediksi akan mampu menormalkan layanan penjualan BBM secara bertahap dalam waktu dekat.

Kehadiran suplai ini juga diharapkan bisa meredakan kekhawatiran masyarakat terkait kelangkaan semu yang terjadi beberapa minggu terakhir.

Ketersediaan stok yang lebih stabil memungkinkan konsumen melakukan pengisian BBM dengan lebih nyaman tanpa gangguan atau pembatasan kuota.

BACA JUGA:Sumut Belum Pulih, Dua Kabupaten Masih Terjebak dan Akses Darat Putus

Pertamina menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bukti bahwa perusahaan siap mendukung seluruh operator SPBU, baik swasta maupun milik negara, demi memastikan kebutuhan BBM tersedia merata.

Perusahaan juga menekankan bahwa distribusi energi bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang menjamin layanan yang adil bagi masyarakat di berbagai wilayah.

Dengan kapasitas produksi yang besar, Pertamina memastikan bahwa suplai bagi SPBU non-Pertamina tidak akan mengganggu distribusi domestik bagi SPBU miliknya sendiri.

Langkah ini menjadi wujud kesiapan Pertamina sebagai pemain utama energi nasional dalam menjaga stabilitas pasokan di tengah meningkatnya kebutuhan pasar.

BACA JUGA:Sumut Belum Pulih, Dua Kabupaten Masih Terjebak dan Akses Darat Putus

Shell Indonesia menyambut baik pengiriman BBM tersebut dan menyatakan siap meningkatkan performa distribusi setelah stok di seluruh jaringannya kembali normal.

Kerja sama ini juga memperlihatkan bahwa hubungan bisnis antara operator SPBU swasta dan Pertamina dapat berjalan saling menguntungkan dan berorientasi pada peningkatan layanan publik.

Dengan adanya tambahan pasokan ini, pengguna kendaraan akan mendapatkan akses BBM yang lebih lancar, terutama di daerah yang sempat mengalami kelangkaan.

Hal ini juga membuka peluang kolaborasi lanjutan untuk memperkuat ketahanan energi nasional di masa mendatang.