Sering Begadang Hingga Bablas? Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Mengancam Fungsi Otak di Masa Depan!
bahaya begadang untuk kesehatan 1200-freepik-Freepik
POSTINGNEWS.ID --- Kebiasaan tidur larut malam kini menjadi fenomena umum di berbagai kalangan, terutama akibat meningkatnya aktivitas digital yang membuat banyak orang terjaga hingga dini hari.
Di balik itu, para ahli kesehatan di Indonesia mengingatkan bahwa pola tidur tidak teratur dan durasi tidur yang kurang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak dalam jangka panjang.
Kemenkes menjelaskan bahwa kurang tidur berpotensi menurunkan kemampuan fokus, mengacaukan konsentrasi, hingga melemahkan daya ingat sebagai bagian dari dampaknya terhadap kesehatan mental dan kognitif.
Saat seseorang begadang secara rutin, otak kehilangan kesempatan untuk melakukan proses pemulihan dan regenerasi yang normal terjadi pada fase tidur malam.
Pada waktu tidur, sistem saraf pusat bekerja membersihkan sisa metabolisme, memperbaiki kerusakan sel saraf, hingga menguatkan jaringan memori di otak.
Jika proses ini terganggu secara berkepanjangan, kemampuan otak menyimpan informasi dapat memburuk dan berbagai fungsi pentingnya menurun secara perlahan.
Tidur larut malam juga dapat menimbulkan gangguan ritme sirkadian, yaitu mekanisme alami tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun.
Ketika ritme ini terganggu, keseimbangan hormonal menjadi tidak stabil dan otak sulit mencapai fase tidur yang paling berperan dalam pemulihan.
Hal tersebut berisiko memicu stres jangka panjang, kelelahan mental, perubahan suasana hati, hingga penurunan fungsi berpikir secara bertahap seiring waktu.
Tidak hanya memengaruhi proses berpikir, begadang berulang juga bisa menghambat otak dalam menyesuaikan respons emosional.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat membuat individu lebih mudah cemas, sulit fokus, dan cepat letih secara mental.
Pentingnya durasi tidur ideal antara tujuh hingga sembilan jam per malam untuk menjaga kesehatan otak, menjaga kualitas hidup, serta mendukung produktivitas harian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News