Gus Yahya Diultimatum Tiga Hari, PBNU Seolah Lagi Sidang Pemakzulan Diam-Diam

Gus Yahya Diultimatum Tiga Hari, PBNU Seolah Lagi Sidang Pemakzulan Diam-Diam

Syuriyah PBNU memberi ultimatum tiga hari kepada Gus Yahya untuk mundur usai polemik narasumber zionis, memicu drama internal di tubuh NU.-Foto: Antara-

JAKARTA, PostingNews.id – Sulit dibayangkan seorang ketua umum ormas sebesar PBNU bisa kena ultimatum tiga hari layaknya mahasiswa telat bayar kos, tetapi itulah yang sedang menimpa Gus Yahya. Dalam sebuah rapat Syuriyah PBNU yang berlangsung di Hotel Aston Jakarta, para pengurus senior sepakat meminta Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatannya.

Risalah rapat yang ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyebut bahwa Yahya diminta angkat kaki dalam waktu tiga hari setelah keputusan diterima. Bila tenggat itu berlalu tanpa respons, Syuriyah siap mengambil langkah berikutnya lewat pemberhentian langsung dari kursi ketua umum.

Pemicu gejolak ini adalah hadirnya akademikus zionis Peter Berkowitz dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU. Kehadiran tokoh yang pernah menulis Israel and The Struggle Over The International Laws of War tersebut dipandang Syuriyah sebagai tindakan yang menabrak nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Mereka juga menilai acara tersebut bertentangan dengan muqaddimah qanun asasi NU.

Forum Syuriyah memandang pelaksanaan akademi dengan narasumber yang berafiliasi pada jaringan zionisme internasional telah melanggar peraturan organisasi dan mencoreng nama baik PBNU. Merujuk pada Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, langkah pemberhentian fungsionaris dinilai sebagai jalur yang tersedia.

BACA JUGA:Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo: Saya Senyum Saja

Di tengah riuhnya kabar pemakzulan, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf meminta seluruh pengurus tetap tenang. Ia menegaskan bahwa dinamika ini akan dibawa ke mekanisme organisasi yang sah. "Kami serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. InsyaAllah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 November 2025.

Nada berbeda datang dari Bendahara PBNU Sumantri Suwarno yang justru menyayangkan langkah pemakzulan ini. Ia menilai polemik tersebut menunjukkan ketidakmampuan para pengurus mengelola dinamika internal. Menurutnya, masalah seperti ini seharusnya bisa dirampungkan tanpa kegaduhan, kecuali ada sesuatu yang lain. "Saya tidak bisa menduga-duga apa sebenarnya maksud tersebut," kata dia.

Sementara itu, Yahya belum memberikan tanggapan baru. Dalam penjelasan sebelumnya, ia menyebut tidak mengetahui rekam jejak Peter Berkowitz terkait dukungan terhadap gerakan zionisme. "Jadi saya mohon maaf sekali kepada masyarakat bahwa saya membuat keputusan tanpa pertimbangan yang teliti dan lengkap terkait Peter Berkowitz," ujar Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share