Kepala BNPB Dorong Pemulihan Warga Terdampak Longsor Cibeunying

Kepala BNPB Dorong Pemulihan Warga Terdampak Longsor Cibeunying

ilustrasi longsor -Istimewa-

POSTINGNEWS.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. tiba di desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap pada Senin (17/11).

Setibanya di pos lapangan, Suharyanto langsung memimpin rapat koordinasi yang dihadiri oleh Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, Direktur Operasional Basarnas Laksma TNI Bramantyo, Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf.Andi Azis dan jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap.

Kepada Bupati Cilacap, Suharyanto mengingatkan Pemerintah Daerah untuk tidak larut dalam situasi tanggap darurat saja. Memasuki hari keenam pada Selasa (18/11) esok, Kepala BNPB meminta Bupati untuk mulai mempersiapkan masa transisi dari darurat ke fase pemulihan.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena terdapat 269 Kepala Keluarga (KK) terdampak, baik yang kehilangan tempat tinggal akibat tertimbun material longsor maupun yang tinggal di kawasan risiko ancaman tinggi.

BACA JUGA:Moto Razr 60 Comeback ke Indonesia! Cek 7 Spek Gokil yang Bikin Samsung dan Oppo Ketar-Ketir: Tipis Banget!

Berdasarkan keterangan tertulis analisa kejadian longsor di Kecamatan Majenang oleh Badan Geologi, wilayah sekitar lokasi terdampak longsor pada Kamis (13/11) lalu itu masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan.

Wilayah ini masuk dalam zona prakiraan gerakan tanah menengah. Hal ini berdasarkan data morfologi lokasi yang diperkirakan berupa perbukitan dengan kemiringan landai-curam.

Secara geologi, tanah di area ini merupakan tanah pelapukan tebal, berwarna cokelat, gembur, lepas, dan jenuh air dengan ketebalan lebih dari 10 meter.

Lalu, saat relokasi tidak lagi menjadi pilihan, namun menjadi keharusan bagi warga di wilayah terdampak, persiapan lahan relokasi menjadi hal pertama yang diperhatikan.

"Saya senang di Cilacap ini Pak Bupati sigap mencari lahan relokasi bagi warga terdampak. Laporan yang saya terima, lokasinya sudah ada dan tidak jauh, sekitar 2,5 kilometer,"kata Suharyanto.

BACA JUGA:Prabowo Ungkap Banyak Guru Masih Gagap Sains, Pemerintah Pun Janji Digitalisasi Sekolah Bakal Dikebut

"Meskipun demikian, yang penting juga diperhatikan adalah keamanan lahan relokasi. Pastikan telah disurvei oleh Badan Geologi untuk tingkat potensi risiko bencananya. Jangan sampai kejadian yang sama berulang di lokasi yang baru," tegas Kepala BNPB.

BNPB siap membangun hunian sementara (huntara) jika lahan relokasi telah siap. Rencananya huntara ini selanjutnya akan menjadi rumah tumbuh untuk dibangunkan kembali sebagai hunian tetap (huntap).

Pada Senin (17/11), operasi search and rescue (SAR) korban yang diduga tertimbun material longsor di Desa Cibeunying memasuki hari kelima. Hujan turun pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB sehingga membuat operasi pencarian dan pertolongan dihentikan demi keselamatan personil SAR di lapangan. Tiga jenazah berhasil ditemukan di sektor pencarian worksite A2. Dengan demikian total korban yang masih dalam pencarian per Senin (17/11) pukul 18.00 WIB adalah sebanyak 7 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News