Masalah Ojol Berlarut, Pemerintah Berencana Gabungkan Perusahaan GoTo dan Grab

POSTINGNEWS.ID – Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi adanya pembahasan rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

Langkah itu dikaitkan dengan penyusunan rancangan peraturan presiden (Perpres) mengenai ojek daring yang sedang difinalisasi.

“Rencana begitu,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jumat (7/11). Menurutnya, diskusi ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menata ekosistem transportasi daring agar lebih efisien dan berpihak pada mitra pengemudi.

BACA JUGA:Dikasih Gizi Malah Masuk IGD, Separuh Kasus Keracunan Nasional Datang dari MBG

Ia menjelaskan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan terlibat dalam proses penggabungan tersebut. “Kira-kira begitu (Danantara terlibat),” ujarnya.

Pemerintah berharap kehadiran Danantara bisa memastikan sinergi bisnis yang berimbang dan berkelanjutan.

Jika merger ini terealisasi, data Euromonitor International menunjukkan entitas baru tersebut akan menguasai lebih dari 91 persen pangsa pasar transportasi daring dan layanan pesan-antar di Indonesia.

BACA JUGA:Belum Dapat Restu DPR, Kepala BGN Keburu Ngemis Anggaran Rp28 Triliun ke Purbaya

Kondisi ini berpotensi mengubah lanskap kompetisi digital nasional.

Prasetyo menegaskan, rencana ini masih dalam tahap pembahasan format. “Ya ini lagi dicari skemanya,” ucapnya.

Opsi yang dipertimbangkan mencakup merger penuh maupun akuisisi sebagian saham.

BACA JUGA:Roy Suryo Siap Hadir ke Polda, Sambil Nyindir Buron Silfester yang Masih Bebas Berkeliaran

Ia menambahkan, arah pembahasan ini juga menyangkut keseimbangan kepentingan antara perusahaan aplikator dan jutaan mitra pengemudi yang menjadi tulang punggung layanan.

Pemerintah ingin memastikan tarif tetap adil dan ekosistem transportasi digital tetap sehat.