Diplomasi Budaya: Indonesia Dorong Beasiswa dan Inovasi Museum di Dunia
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada pembukaan rangkaian kegiatan dalam rangka Peringatan 200 Tahun Perang Jawa yang diselenggarakan di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jl.-Perpusnas-Perpusnas
POSTINGNEWS.ID - Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Lukman Hakim Siregar, menilai pentingnya memperluas diplomasi budaya melalui program beasiswa dan kolaborasi lintas kementerian.
Menurutnya, pendidikan menjadi sarana efektif membawa citra Indonesia ke kancah global.
Ia menjelaskan, kerja sama beasiswa dapat menjadi jembatan pertukaran budaya antara Indonesia dan negara mitra.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Pelaku Penembakan Hansip di Cakung dalam Waktu 24 Jam
“Tugas kita bersama adalah membawa budaya Indonesia ke dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Hanoi, Adam Mulawarman Tugio, memiliki visi serupa.
Ia berharap Indonesia bisa menjadi pusat pariwisata dan kebudayaan dunia dengan memanfaatkan inovasi digital.
BACA JUGA:Setelah Kasus Mahar Cek Palsu, Mbah Tarman Kini Jualan Bakso di Wonogiri
“Inovasi juga perlu diterapkan di museum untuk menarasikan peradaban bangsa secara kreatif misalnya melalui studio imersif,” ucapnya.
Pendekatan ini diyakini dapat menarik minat generasi muda dan wisatawan mancanegara.
Adam menilai, diplomasi budaya bukan sekadar pertukaran seni, tetapi juga strategi membangun citra positif Indonesia. Kolaborasi antarlembaga menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem budaya yang adaptif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Kasus Mahar Bodong 3 Miliar Berbuntut Panjang, Tarman: Lupa Ceknya Taruh Dimana..
Lukman menambahkan, keberhasilan diplomasi budaya membutuhkan sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan komunitas kreatif.
Program beasiswa lintas negara menjadi wujud nyata dari kolaborasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News