Ekonomi Jawa Barat Ngebut Tumbuh 5,20 Persen, Lampaui Nasional
Dedi Mulyadi merespons hasil survei elektabilitas dan sebut aktivitas kontennya memberi manfaat bagi warga Jawa Barat.-Foto: Antara-
“Kami membangun 666 kilometer jalan yang dibiayai dari pajak kendaraan. Melalui mobilitas masyarakat, maka bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” kata Dedi. Kebijakan tersebut dinilai memperlancar distribusi dan menekan biaya logistik.
Selain itu, Dedi menekankan pentingnya menjaga kualitas pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan irigasi.
BACA JUGA:Ledakan Guncang SMAN 72 Jakarta, 54 Siswa Terluka, TNI AL Turun Tangan di Kompleks Sendiri
Ia juga menerapkan transparansi penggunaan anggaran melalui publikasi rutin kondisi kas daerah di media sosial.
Langkah transparan ini disebut memperkuat kepercayaan publik dan iklim investasi.
“Kami ingin iklim usaha di Jabar tetap kondusif dengan memerangi premanisme dan praktik calo tenaga kerja,” tegasnya.
BACA JUGA:Muzani: Tak Ada Lagi Dosa Hukum Soeharto, Pemerintah Bebas Beri Gelar Pahlawan
Pemerintah provinsi juga mengembangkan aplikasi NyariGawe untuk mempermudah masyarakat mencari pekerjaan di sektor industri.
Dedi memastikan semua persoalan investor akan difasilitasi langsung oleh pemerintah.
Hasilnya, menurut data BKPM, nilai investasi di Jawa Barat pada Triwulan III/2025 mencapai Rp77,1 triliun atau sekitar 15,7 persen dari total nasional.
Capaian ini menjadikan Jawa Barat provinsi dengan kontribusi investasi terbesar di Indonesia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News