Fadli Zon Tak Ragu Soeharto Penuhi Syarat Pahlawan, Tinggal Tunggu Persetujuan Prabowo
Fadli Zon menyebut semua calon pahlawan nasional, termasuk Soeharto, sudah memenuhi kriteria dan kini tinggal menunggu keputusan Presiden Prabowo.-Foto: IG @fadlizon-
JAKARTA, PostingNews.id – Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon memastikan seluruh tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial untuk mendapat gelar pahlawan nasional sudah memenuhi kriteria.
Penegasan ini ia sampaikan di tengah ramainya pro dan kontra soal masuknya nama Presiden ke-2 RI Soeharto dalam daftar calon pahlawan nasional.
Ada 40 nama tokoh yang diajukan kepada Fadli Zon, termasuk dua mantan presiden RI, Soeharto dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, serta aktivis buruh Marsinah yang dikenal gigih memperjuangkan hak-hak pekerja.
“Semua yang diusulkan dari Kementerian Sosial itu secara kriteria sudah memenuhi syarat semua, secara kriteria,” kata Fadli di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
BACA JUGA:Suara Kritis Muhammadiyah Kini Sayup-Sayup, Kata Busyro Gara-Gara Feodalisme dan Tambang
Meski begitu, Fadli belum mau memastikan siapa saja yang akan benar-benar ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Ia mengatakan Dewan GTK masih akan melakukan pembahasan lanjutan sebelum menyerahkan nama-nama tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto untuk diputuskan. “Soal memenuhi syarat sih, memenuhi syarat. Saya tidak mau mendahului, semuanya itu, nanti ada prosesnya,” ujarnya dengan nada hati-hati.
Ia menambahkan, pengumuman resmi rencananya akan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November mendatang. “Kurang lebih, karena ini dalam rangka Hari Pahlawan,” tutur politikus Gerindra itu.
Fadli menjelaskan bahwa proses menentukan siapa yang layak mendapat gelar pahlawan nasional tidak terjadi dalam semalam. Nama-nama itu merupakan hasil usulan dari masyarakat yang diajukan mulai dari tingkat kabupaten dan kota, lalu dibahas di tingkat provinsi, sebelum sampai ke meja Kementerian Sosial. Dari situ, barulah diserahkan ke Dewan GTK untuk dilakukan seleksi akhir.
“Diskusi dengan publik, dengan akademisi, ada seminar-seminarnya, baru kemudian ke TP2GP, tim peneliti yang ada di Kementerian Sosial, baru dikirimkan kepada Dewan Gelar Tanda Jasa, Tanda Kehormatan,” ucap Fadli menjelaskan panjang-lebar.
BACA JUGA:Belum Lihat Hilal, Muhammadiyah Sudah Tentukan Puasa Ramadan Mulai 18 Februari
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah menyerahkan daftar nama kepada Fadli Zon pada Selasa, 21 Oktober 2025. Dalam daftar itu tercantum nama-nama besar seperti Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah.
“Usulan ini berupa nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang memenuhi syarat sejak lima atau enam tahun lalu, dan ada pula yang baru diputuskan tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan juga Marsinah,” kata Gus Ipul.
Kalau tak ada aral, nama-nama itu tinggal menunggu ketok palu Presiden. Namun, dengan situasi politik dan opini publik yang panas, keputusan siapa yang bakal benar-benar dinobatkan sebagai pahlawan tampaknya bakal tetap jadi bahan debat panjang, terutama soal apakah Soeharto pantas berdiri sejajar dengan Gus Dur dan Marsinah dalam daftar yang sarat makna itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News