Kalau Shin Tae-yong Latih Thailand: Begini Gaya Main, Tantangan, dan Potensi Reuni Panas Kontra Indonesia!
Diisukan, Shin Tae-Yong Diincar Tim Thailand untuk 'Menggiring' Squad Gajah Perang, Apa Dampaknya Buat Peta Sepakbola Asia?-chatgpt-
POSTINGNEWS.ID --- Rumor soal Shin Tae-yong (STY) menjadi pelatih baru Timnas Thailand makin kencang terdengar setelah Federasi Sepakbola Thailand (FAT) resmi memecat Masatada Ishii.
Jika rumor ini jadi kenyataan, maka publik sepak bola Asia Tenggara akan menyaksikan babak baru rivalitas klasik antara Thailand vs Indonesia, tapi kali ini dari sisi yang sangat berbeda.
Skenario itu bukan cuma mengguncang ASEAN Football, tapi juga bisa mengubah peta kekuatan di kawasan ini.
Yuk, kita bahas bagaimana gaya main Shin, tantangan yang menunggunya di Thailand, serta potensi “reuni panas” dengan mantan anak asuhnya di Tim Garuda.
BACA JUGA:Setelah Didepak dari Ulsan HD, Shin Tae-yong Sindir Pihak yang Remehkan Pengalamannya di Indonesia
1. Gaya Main Shin Tae-yong: Disiplin Korea, Energi Tinggi, dan Revolusi Taktikal
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih modern, disiplin ekstrem, dan perfeksionis.
Filosofi sepak bolanya terinspirasi dari gaya K-League dan Eropa Timur: pressing tinggi, tempo cepat, dan serangan balik eksplosif.
Saat melatih Timnas Indonesia (2020–2025), STY berhasil mengubah wajah sepak bola nasional menjadi lebih modern.
Ia memperkenalkan sistem 4-2-3-1 fleksibel dan 3-4-3 dinamis, di mana pemain muda diberi peran penting.
Hasilnya?
Indonesia tampil berani melawan tim Asia besar, menembus semifinal Piala AFF, dan menciptakan “generasi emas baru” berisi pemain seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam.
BACA JUGA:Media Korea Sindir Erick Thohir, Sebut Pemecatan Shin Tae-yong Jadi Blunder Besar PSSI
Jika STY jadi pelatih Thailand, jangan kaget melihat “Gajah Perang” berubah gaya — dari tim yang mengandalkan skill individu menjadi tim dengan intensitas tinggi dan permainan lebih vertikal.
Ia bukan tipe pelatih yang membiarkan pemain berjalan santai. Shin ingin semua pemain menekan, berlari, dan berpikir cepat — seperti tentara di lapangan.
2. Tantangan Berat: Ego Pemain, Adaptasi Budaya, dan Ekspektasi Juara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News