Kursi Adies di DPR Masih Kosong, Golkar Takut Salah Pilih Lagi

Golkar belum menunjuk pengganti Adies Kadir di kursi Wakil Ketua DPR. Idrus Marham bilang proses masih berjalan, partai hati-hati agar tak salah pilih lagi.-Foto: Istimewa-
JAKARTA, PostingNews.id – Partai Golkar masih belum menentukan siapa yang akan menggantikan Adies Kadir di kursi Wakil Ketua DPR setelah resmi dinonaktifkan sejak 1 September 2025. Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham mengatakan partainya memilih menunggu perkembangan politik sebelum mengambil keputusan.
“Kami sudah melakukan suatu koordinasi dan tentu nanti kami kembalikan bagaimana kebijakan-kebijakan yang ada,” ujar Idrus di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Menurut Idrus, pembahasan soal kriteria calon pengganti Adies belum dilakukan. Ia meyakini Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia akan menghormati seluruh proses yang berjalan di internal partai dan menjaga hak-hak para kader.
“Juga akan menjunjung tinggi bagaimana nilai-nilai yang akan dikembangkan dan akan dilaksanakan di DPR ini,” kata Idrus.
BACA JUGA:Uang Reses DPR Rp700 Juta Masih Kurang, Dasco: Kadang Harus Nombok!
Idrus membantah kabar yang menyebut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung masuk bursa calon pengganti Adies. “Partai Golkar sampai pada hari ini belum pernah membicarakan itu,” ujarnya.
Ia menegaskan proses penonaktifan Adies masih berjalan dan tidak boleh ada langkah yang mendahului keputusan resmi partai. “Sangat tidak etis, proses masih jalan sudah mendahului,” kata Idrus menegaskan.
Golkar sebelumnya menonaktifkan Adies Kadir pada awal September 2025, sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji. Keputusan ini muncul di tengah sorotan publik terhadap pernyataan Adies yang dinilai kontroversial soal tunjangan anggota DPR.
Dalam sebuah wawancara, Adies sempat menyebut biaya kos di sekitar Senayan mencapai Rp3 juta per hari, lalu menghitung totalnya menjadi Rp78 juta per bulan, sambil berkelakar bahwa anggota DPR justru nombok.
"Rp 3 juta itu sudah paling murah. Kalau dikalikan satu bulan dianggap 26 hari mereka bekerja, berarti kurang lebih Rp 78 juta. Mereka masih nombok,” ucap Adies pada 19 Agustus 2025 sebelum kemudian meralat ucapannya.
BACA JUGA:Jokowi Cuci Tangan Soal Politikus Loncat ke PSI: Bukan Saya yang Ngajak
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pengganti Adies akan ditentukan sepenuhnya oleh Partai Golkar. “(Pengganti Adies) itu akan diserahkan kepada partainya,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 3 September 2025.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan Adies tidak lagi menerima gaji dan tunjangan sebagai pimpinan DPR setelah penonaktifannya. “Pak Adies Kadir tak menerima gaji dan tunjangan, sudah jelas itu setelah dinonaktifkan,” ujar Bahlil di TPU Layur, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu, 6 September 2025.
Namun ketika ditanya apakah Adies akan diganti melalui mekanisme pergantian antar waktu atau PAW, Bahlil memilih menjawab singkat. “Sambil berproses ya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News