Program MBG Kena Sindiran DPR: Dari “Makan Bergizi Gratis” Jadi “Makan Beracun Gratis”?

MBG-@aboutng-Instagram
POSTINGNEWS.ID --- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah sebagai solusi pemenuhan gizi anak sekolah kini justru jadi sorotan. Bukan karena sukses, tapi karena maraknya kasus keracunan massal yang menimpa siswa di berbagai daerah.
Sejumlah laporan menyebutkan beberapa siswa bahkan mengalami gejala kejang-kejang setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Kondisi ini jelas membuat publik khawatir, sebab program yang seharusnya menyehatkan malah dinilai membahayakan keselamatan anak.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tetap Jalan Meski Kasus Keracunan Meningkat
DPR Lontarkan Kritik Tajam
Dalam rapat Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (1/10/2025), Anggota DPR Charles Honoris melontarkan kritik keras. Ia menyebut program ini sudah diplesetkan publik karena banyaknya kasus yang muncul.
“MBG itu sekarang diplesetin. Bukan makan bergizi gratis, tapi makan beracun gratis, makan belatung gratis, makanan berbahaya, dan lain-lain,” ujarnya dengan nada tegas.
Sindiran itu mencerminkan kekecewaan DPR sekaligus keresahan masyarakat yang merasa program unggulan pemerintah malah berbalik arah jadi bumerang.
BACA JUGA: Puan Maharani Tegaskan DPR Fokus Awasi Isu Strategis, dari Transportasi Online hingga Judi Digital
Sorotan ke Kepala BGN
Charles juga menyinggung nama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan, yang mendadak viral di media sosial. Sejumlah foto yang beredar menampilkan dirinya dengan embel-embel latar belakang entomologi (ahli serangga).
“Pak Dadan ini lumayan populer sekarang di medsos. Fotonya banyak beredar, lengkap dengan tulisan Kepala BGN, ahli serangga, makanya bisa ada belatung di nasi MBG,” ucap Charles, menyindir.
BACA JUGA:129 Siswa di Garut Diduga Keracunan Menu MBG, Susu Cokelat Jadi Sorotan
Kekhawatiran Publik Meningkat
Di sisi lain, Charles mengaku sedih melihat tren di media sosial. Banyak konten yang mengajak masyarakat menolak MBG. Menurutnya, hal ini berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap program pemerintah.
“Banyak konten berseliweran, termasuk ajakan menolak MBG. Ini sangat menyedihkan,” katanya.
Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa meski tanpa kampanye negatif, masyarakat bisa saja sudah enggan mengizinkan anak-anak mereka makan makanan MBG karena takut mengulang kejadian keracunan.
BACA JUGA:Cak Imin Ingatkan KA SPPG Jaga Disiplin Dapur MBG: Jangan Cari Untung, Anak Jadi Taruhannya
Desakan Perbaikan Tata Kelola
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News