Modus Baru Penipuan Manfaatkan Fitur Share Screen WhatsApp, Waspadai Ancaman Data Bocor

Kemendikdasmen Umumkan Beasiswa BPI 2025-Ilustrasi-Istimewa
POSTINGNEWS.ID - Modus penipuan digital kembali berkembang, kali ini menyasar fitur Share Screen atau Bagikan Layar di aplikasi WhatsApp. Fitur yang awalnya dirancang untuk mempermudah komunikasi kini justru dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pribadi hingga membobol rekening korban.
Fenomena ini ramai dibicarakan di media sosial setelah sejumlah warganet mengaku menjadi korban. Mereka mengalami kehilangan data sensitif, termasuk informasi perbankan dan dokumen penting lainnya.
Mengaku dari Instansi Resmi, Lalu Minta Bagikan Layar
Modus penipuan dimulai ketika pelaku menghubungi calon korban dengan menyamar sebagai perwakilan dari instansi pemerintah, bank, atau lembaga tertentu.
Dengan gaya komunikasi meyakinkan dan nada mendesak, mereka menyampaikan bahwa korban memiliki urusan administrasi yang belum diselesaikan—seperti pembuatan KTP, validasi data, atau permintaan dokumen penting.
Dalam keadaan panik, korban diminta untuk mengikuti instruksi tertentu. Salah satunya adalah mengaktifkan fitur Share Screen WhatsApp, yang memungkinkan pelaku melihat isi layar ponsel secara langsung.
“Begitu fitur dibagikan, pelaku bisa melihat semua aktivitas di layar korban, termasuk aplikasi perbankan, kode OTP, hingga dokumen pribadi,” ungkap salah satu pakar keamanan siber yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA:Melejit! Cek Harga Emas Antam Naik Rp1.000, Tembus Rp2,123 Juta per Gram!
BACA JUGA:Trik Sendok Logam dalam Rebusan Daging, Mitos Dapur yang Ternyata Ilmiah
Situasi menjadi semakin berisiko jika korban membuka aplikasi mobile banking atau dompet digital saat layar sedang dibagikan. Dalam beberapa kasus, penipu juga mengelabui korban agar mengirimkan kode OTP yang diklaim sebagai bagian dari prosedur verifikasi, padahal sebenarnya itu adalah kunci untuk mengambil alih akun WhatsApp korban.
Setelah akun dikuasai, pelaku bisa melanjutkan aksinya dengan menghubungi kontak korban untuk melakukan penipuan lanjutan, mengakses aplikasi finansial, bahkan menguras saldo rekening.
Risiko Kebocoran Data Sangat Serius
Kejahatan semacam ini menimbulkan ancaman besar karena data yang telah bocor bisa digunakan untuk berbagai tindak kriminal lainnya, mulai dari pencurian identitas hingga pengajuan pinjaman online atas nama korban.
Pakar keamanan digital menilai bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami risiko dari penggunaan fitur berbagi layar, terutama saat berinteraksi dengan pihak yang tidak dikenal.
BACA JUGA:Tips Kesehatan: Gusi Berdarah Bisa Jadi Tanda Bahaya, Waspadai 5 Gejalanya
BACA JUGA:Pemerintah Wacanakan Kenaikan Gaji PNS dan Pejabat Negara di 2025
Tips Menghindari Penipuan Berbasis Share Screen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News