Ngeri! Jaksa Federal AS Dapat Tekanan dari Lawan Hingga Ogah Lanjutkan Tugas, Donald Trump: Saya Pecat!

Ngeri! Jaksa Federal AS Dapat Tekanan dari Lawan Hingga Ogah Lanjutkan Tugas, Donald Trump: Saya Pecat!

Donald Trump-@realdonaldtrump-Instagram

POSTINGNEWS.ID --- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencuri perhatian publik setelah menyatakan dirinya yang memecat Erik Siebert, jaksa federal untuk Distrik Timur Virginia.

Sebelumnya, sejumlah media besar Amerika Serikat seperti New York Times melaporkan bahwa Siebert mengumumkan pengunduran dirinya melalui email kepada staf pada hari Jumat, 19 September 2025.

Namun, klaim itu langsung dibantah oleh Trump.

Melalui akun media sosial pribadinya di Truth Social, Trump menegaskan bahwa ia tidak menerima pengunduran diri tersebut, melainkan memecat Siebert secara langsung.

BACA JUGA:Tips Kesehatan: Masih Muda Sering Begadang dan Minum Kopi, Siap-siap Penyakit Ini Datang!

"Hari ini saya mencabut Nominasi Erik Siebert sebagai Jaksa Penuntut Umum AS untuk Distrik Timur Virginia, ketika saya diberitahu bahwa ia menerima dukungan yang LUAR BIASA KUAT dari dua Senator Demokrat yang benar-benar buruk, dari Negara Bagian Virginia yang Hebat," ketik Donald Trump, di media sosial miliknya.

"Dia tidak mengundurkan diri, saya yang memecatnya!" sebut Trump, dilansir AFP pada hari Sabtu 20 September 2025.

Bahkan beberapa jam sebelum unggahan itu, Trump sudah mengatakan sesuatu kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih.

"Saya ingin dia keluar." tegas Trump.

BACA JUGA:Gebrakan Lagi! Purbaya Sebut Anggaran Subsidi Listrik Masih Tinggi, Berencana Stop Subsidi?

Laporan New York Times menyebut bahwa Siebert berada di bawah tekanan politik terkait dugaan kasus hukum yang menyeret dua tokoh besar oposisi Trump.

Dua nama yang disebut adalah mantan direktur FBI James Comey dan Jaksa Agung New York Letitia James.

Comey sebelumnya dipecat Trump pada 2017 saat tengah menyelidiki dugaan keterlibatan tim kampanye Trump dengan Rusia dalam Pilpres 2016.

Sementara Letitia James menjadi sorotan karena menggugat Trump dengan nilai fantastis, yakni US$464 juta, terkait manipulasi nilai aset untuk keuntungan finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News