Gebrakan Lagi! Purbaya Sebut Anggaran Subsidi Listrik Masih Tinggi, Berencana Stop Subsidi?

Purbaya Yudhi Sadewa 1200-Dok LPS-https://dam.mediacorp.sg/image/upload/s--yH5CGAAq--/c_fill,g_auto,h_468,w_830/f_auto,q_auto/v1/mediacorp/cnabahasa/images/2025-09/menkeu_purbaya_yudhi_sadewa.jpg?itok=BvYjozHx
POSTINGNEWS.ID --- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah membicarakan hal ini dalam rapat terbatas di Hambalang, Jawa Barat.
Pertemuan tersebut membahas isu energi, termasuk rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan.
Menurut Purbaya, pembahasan itu diarahkan agar anggaran subsidi listrik yang masih tinggi dapat ditekan secara bertahap.
“Waktu di Hambalang kemarin, ada diskusi tentang program pengurangan subsidi listrik utamanya, dengan waktu itu dibicarakan tentang penggunaan PLTS surya ya,” kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Ia menilai bahwa langkah ini perlu dipadukan dengan upaya pengembangan teknologi agar biaya produksi listrik menjadi lebih murah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah sedang mencari inovasi yang dapat membuat harga produksi listrik semakin efisien.
“Tapi kita lihat masih agak sedikit terlalu tinggi harganya. Nanti sedang dicarikan teknologi yang baru maupun effort-effort supaya harga produksinya itu mendekati harga yang murah sekarang, atau subsidinya mengecil atau betul-betul hilang gara-gara itu,” ujarnya. Hal ini memperlihatkan fokus pemerintah pada efisiensi energi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
Teknologi yang tengah disiapkan bukan hanya berfokus pada PLTS, namun juga energi baru terbarukan lainnya.
“Jadi sedang dicari teknologi PLTS yang bagus, Tutup kemungkinan juga memakai sumber-sumber energi baru terbarukan yang lebih murah dibanding yang ada sekarang. Jadi sedang dicari yang ada di tangan PLTS surya, tapi masih dihitung peningkatan efisiensinya,” jelas Purbaya.
Meski wacana pengurangan subsidi tengah dikaji, Purbaya menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan membuat tarif listrik naik. “Tujuannya kan itu. Kalau subsidi berkurang bukan dinaikin harganya, dicari sumber-sumber penghasil listrik yang cost-nya murah,” tegasnya. Dengan demikian, masyarakat tetap mendapatkan akses listrik terjangkau tanpa terbebani kenaikan tarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News