FIFA Dikecam! Sistem Harga Dinamis Tiket Piala Dunia 2026 Tuai Kontroversi

FIFA Dikecam! Sistem Harga Dinamis Tiket Piala Dunia 2026 Tuai Kontroversi

FIFA-ilustrasi-berbagai sumber

BACA JUGA:MasyaAllah! Jakarta Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Gubernur dan Wakilnya Hadiri Acara Walau Turun Hujan

Sayangnya, pembelaan itu tak banyak membantu. Sejumlah media internasional seperti Reuters, ESPN, hingga The Guardian menilai kebijakan ini justru mengkhianati hubungan antara fans dan penyelenggara.

Fans mau membayar tiket, tapi bukan untuk “diperas” habis-habisan. Banyak yang menilai FIFA kini lebih mirip korporasi bisnis ketimbang pelindung olahraga rakyat.

Survei YouGov di Amerika Serikat bahkan menunjukkan mayoritas fans menolak sistem harga dinamis dengan rasio 2:1, salah satu margin terbesar dalam isu olahraga di Negeri Paman Sam.

Praktik Harga Dinamis di Dunia Hiburan

Sistem harga dinamis sebenarnya bukan hal baru. Industri hiburan Amerika sering menerapkannya, namun tidak jarang menuai protes.

Grup musik Oasis pernah membatalkan tur di AS karena kontroversi harga tiket yang melonjak akibat sistem ini.

Taylor Swift juga secara tegas menolak sistem harga dinamis meski berisiko kehilangan pendapatan. Baginya, menjaga loyalitas fans lebih penting ketimbang keuntungan semata.

Antara Bisnis dan Perayaan Global

BACA JUGA:Gerakan 17+8 Jadi Mesin Kontrol Kekuasaan Baru Bagi Demokrasi Indonesia

Secara hukum, FIFA memang tidak melanggar aturan karena sistem harga dinamis legal di Amerika Utara. Namun, kebijakan ini menegaskan bahwa Piala Dunia kini semakin komersial dan eksklusif.

Turnamen sepak bola terbesar sejagat yang semestinya menjadi perayaan global untuk semua penggemar, kini dikhawatirkan hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu dengan kemampuan finansial tinggi.

Bagi fans sepak bola sejati, ini adalah pukulan telak. Harapan mereka sederhana: bisa merayakan pesta olahraga dunia tanpa merasa diperlakukan seperti “konsumen premium” yang hanya menjadi sasaran keuntungan semata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News