FIFA Dikecam! Sistem Harga Dinamis Tiket Piala Dunia 2026 Tuai Kontroversi

FIFA-ilustrasi-berbagai sumber
POSTINGNEWS.ID - FIFA kembali memicu perdebatan global. Kali ini bukan soal format turnamen atau jumlah peserta, melainkan kebijakan terbaru mengenai sistem penjualan tiket Piala Dunia 2026.
Federasi sepak bola dunia tersebut resmi mengumumkan bahwa tiket pertandingan akan dijual dengan sistem harga dinamis harga yang bisa berubah mengikuti permintaan pasar.
Secara teori, harga tiket fase grup akan mulai dijual dari USD 60 (Rp 986 ribu), sementara kursi terbaik pada final Piala Dunia 2026 dipatok dengan harga awal USD 6.730 (Rp 110 juta).
Namun dengan skema harga dinamis, harga tiket tidak akan tetap. Jika permintaan melonjak, harga pun bisa meroket.
Masalah Penjualan Tiket Sebelum Undian Grup
BACA JUGA:Tanggapi Soal Pendiri Gojek Terjerat Kasus Korupsi Triliunan, GoTo: Doa Terbaik Kami Panjatkan
Yang membuat banyak pihak heran adalah keputusan FIFA untuk mulai menjual tiket melalui serangkaian undian pekan depan, padahal pengundian grup baru akan digelar pada Desember 2025. Artinya, fans harus membeli tiket tanpa tahu tim mana yang akan mereka tonton.
Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa harga tiket bisa melonjak drastis begitu lawan pertandingan sudah jelas. Misalnya, tiket fase grup biasa bisa berubah menjadi “emas” jika ternyata mempertemukan negara populer seperti Brasil, Argentina, atau tuan rumah Amerika Serikat.
Pembelaan FIFA
Meski menuai kritik, FIFA berdiri teguh pada keputusannya. Heimo Schirgi, Chief Operating Officer Piala Dunia 2026, menegaskan bahwa sistem ini bagian dari strategi yang sejalan dengan pasar Amerika Utara.
“Pesannya jelas: beli tiket lebih awal… karena apa saja bisa terjadi,” ujar Schirgi.
Senada, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa yang terpenting adalah stadion penuh dan banyak orang mendapat kesempatan datang.
“Harga bisa naik atau turun… bagi kami, yang penting stadion terisi,” tegas Infantino.
Kritik dari Media dan Fans
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News