Dari YouTube ke Jalanan, Kreator Konten dan Mahasiswa Bersatu Gedor DPR

Kreator konten dan mahasiswa bersatu desak DPR reformasi total. Tuntutan transparansi, penarikan TNI, hingga RUU Perampasan Aset menggaung di jalanan.-Foto: Story IG @estersincostan.-
Di tengah panasnya aksi, Ge Pamungkas menyampaikan perasaannya yang mewakili keresahan rakyat urban. Ia terang-terangan kecewa dan geram dengan pajak rakyat yang semakin tinggi, sementara gaji dan tunjangan pejabat justru membengkak. Ia juga menuntut permintaan maaf langsung dari Ahmad Sahroni, serta mendesak DPR untuk segera merampungkan RUU Perampasan Aset.
“Kami juga meminta agar ada permohonan maaf langsung dari Ahmad Sahroni,” katanya.
Ge juga menyoroti kebijakan tunjangan perumahan DPR, yang dinilainya tidak memiliki urgensi moral di tengah situasi ekonomi publik yang memburuk.
Fajar Try Suari F, salah satu peserta aksi, menyoroti bahwa selama ini kinerja DPR nyaris tak berdampak nyata bagi masyarakat. Padahal, dari tahun ke tahun, penghasilan para anggota DPR terus meningkat, tanpa ada transparansi yang bisa diakses publik.
“Dari dulu kami mengharapkan transparansi dan keterbukaan dari DPR. Selama ini, informasi mengenai tunjangan Dewan sangat minim,” tegas Fajar.
Di luar pagar, warga menunggu. Di dalam pagar, kekuasaan diam. Tapi diam tak akan menyelesaikan tuntutan. Aksi hari ini menjadi titik baru bahwa ketika rakyat tak didengar, mereka akan mengetuk dengan suara yang lebih keras.
Dan ketika pagar besi lebih dijaga daripada dialog, jangan salahkan bila publik bertanya siapa sebenarnya yang mereka lindungi di balik beton itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News