Ada Apa di Balik Meja Makan Gibran–Dasco?

Pertemuan makan siang Gibran Rakabuming dan Dasco Ahmad bikin warganet kepo. Di balik mi bakso dan dendeng balado, publik curiga ada manuver kekuasaan hingga isu pemakzulan. Apa yang sebenarnya dibahas?--Foto: IG gibran_rakabuming
JAKARTA, PostingNews.id – Menjelang puncak perayaan HUT ke-80 RI, jagat maya dihebohkan dengan unggahan foto Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat bersantap siang bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Foto yang tampak sederhana sekilas hanya memperlihatkan dua tokoh politik beda generasi menyantap mi bakso, dendeng balado, dan tumis daun pepaya, nyatanya memantik gelombang spekulasi publik, ada apa di balik pertemuan itu?
Foto itu diunggah langsung oleh Gibran melalui akun Instagram @gibran_rakabuming pada 9 Agustus 2025. Ia menulis santai: “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak @sufmi_dasco. Menunya mi bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya. Selamat berakhir pekan kawan-kawan semua,” diakhiri dengan bendera Merah Putih. Namun, santapan sederhana itu justru terasa ‘pedas’ bagi publik.
Menariknya, Dasco tak mengunggah ulang momen itu di akun pribadinya—tapi unggahan Gibran masuk ke feed Instagram Dasco. Ini makin menyulut rasa penasaran netizen.
Hingga Kamis, 21 Agustus 2025, unggahan Gibran telah disukai lebih dari 97.000 akun dan dibanjiri hampir 5.000 komentar. Mayoritas mempertanyakan motif pertemuan—benarkah sekadar silaturahmi? Atau ada “menu politik” lain yang disajikan dalam diam?
Publik harus menunggu hingga Gibran muncul di Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi, Riau, untuk mendengar klarifikasinya. "Itu hal biasa. Saya sebagai pembantu Presiden (Prabowo Subianto), beliau sebagai Wakil Ketua DPR, ini hal biasa. Jadi sinergitas antara eksekutif dan legislatif," ujar Gibran, seolah ingin mendinginkan suasana.
Menurutnya, perbincangan mereka fokus pada sinkronisasi program kerja Presiden Prabowo. “Setelah postingan (unggahan) itu, beberapa hari kemudian, saya juga bertemu. Dua atau tiga hari setelahnya. Jadi itu hal yang biasa. Legislatif, eksekutif, harus selalu kompak,” lanjutnya.
Namun belum habis misteri satu pertemuan, publik kembali dikejutkan dengan langkah politik lainnya. Empat hari setelah unggahan viral itu, tepatnya 13 Agustus 2025, Gibran mendatangi kediaman mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal (Purn) Try Soetrisno.
Kesan yang muncul? Sebuah manuver politik halus yang menyentuh akar sejarah dan simbol senioritas kekuasaan. Gibran datang mengenakan seragam dinas putih-hitam, disambut oleh Try dengan seragam Legiun Veteran RI. Ia mencium tangan Try, tanda hormat seorang junior pada senior politik yang sudah kenyang makan asam garam.
Menurut keterangan resmi Sekretariat Wapres, diskusi keduanya menyentuh tema besar: kepemimpinan, wawasan kebangsaan, hingga pentingnya menjaga persatuan bangsa dalam guncangan dunia global. Tak lupa, Try juga memberi petuah tentang pentingnya sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi kemajuan.
Di balik narasi silaturahmi, pertemuan-pertemuan ini menebar aroma lain: konsolidasi, simbol loyalitas, dan barangkali—manuver strategi kekuasaan yang perlahan disusun. Di panggung politik, bahkan semangkuk mi bakso bisa jadi alat komunikasi yang lebih tajam dari pidato.
Gibran, Dasco, dan Try Diisukan Bahas Pemakzulan
Pertemuan beruntun antara Wapres Gibran, Wakil Ketua DPR Dasco Ahmad, dan mantan Wapres Try Sutrisno tak bisa begitu saja dianggap angin lalu. Dalam iklim politik yang kerap gerah oleh manuver diam-diam, publik tentu bertanya-tanya ada apa di balik rentetan silaturahmi elite ini?
Salah satu spekulasi paling liar: isu pemakzulan Gibran. Nama Try bukan tokoh sembarangan. Ia disebut sebagai salah satu purnawirawan yang membubuhkan tanda tangan pada dokumen Forum Purnawirawan Prajurit TNI—dokumen yang mendesak pemeriksaan ulang atas proses pencalonan Gibran yang dianggap melanggar konstitusi. Ini bukan sekadar nostalgia politik, ini bisa jadi bara dalam sekam.
Apalagi, jika bicara pemakzulan, panggung utamanya ada di DPR. Dan siapa yang punya pijakan kuat di sana? Sufmi Dasco Ahmad. Walau hanya menjabat Wakil Ketua DPR, reputasi dan jaringan Dasco membuatnya disebut-sebut sebagai “kingmaker” di parlemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News