KPDI ke-16 Sukses Digelar di Tanjungpinang, Bahas Transformasi Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan

KPDI ke-16 Sukses Digelar di Tanjungpinang, Bahas Transformasi Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, Resmi Buka KPDI ke-16 di Tanjungpinang--Ist

BACA JUGA:Maknyosss! Rosan Roeslani Dapat Apresiasi dari Dunia Usaha Gegara Pangkas Tantiem Komisaris BUMN, Denia: Ini Contoh Nyata Pimpinan

“Forum ini menjadi ajang kolaborasi dan berbagi pengalaman antarlembaga, sehingga kita dapat memperkuat ekosistem perpustakaan digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sebanyak 125 peserta hadir dari berbagai lembaga dan institusi, mulai dari perpustakaan perguruan tinggi, kementerian/lembaga, Unit Pelaksana Teknis (UPT), dinas perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota, hingga perpustakaan sekolah. Bahkan, Perpustakaan Kedutaan Besar Australia turut ambil bagian, menunjukkan tingginya komitmen untuk memperkuat transformasi perpustakaan di era digital.

KPDI ke-16 menghadirkan sejumlah narasumber ternama, diantaranya:

Ahmad Najib Burhani (Dirjen Sains dan Teknologi, Kemendikstaintek)

Ghazali Mohamed Fadzil (Ketua Persatuan Pustakawan Malaysia)

Christopher Khoo (Nanyang Technological University, Singapura)

Ida Fajar Priyanto (Universitas Gadjah Mada, Wakil Ketua FPDI)

BACA JUGA:KPK Sisir Jejak Uang Setya Novanto Usai Bebas Bersyarat, Kasus TPPU Terlantar Sejak 2018!

Mereka membahas isu strategis mulai dari digitalisasi koleksi, literasi informasi di era AI, keterbukaan akses data, hingga tantangan etika dalam pemanfaatan teknologi.

Selain konferensi, KPDI 2025 juga menghadirkan forum diskusi, lokakarya, dan pameran inovasi perpustakaan digital. Perpusnas berharap hasil acara ini dapat menjadi acuan kebijakan nasional maupun daerah dalam mengembangkan ekosistem perpustakaan yang modern dan inklusif.

Kepala Perpusnas menutup sambutannya dengan pesan penting: di balik kemajuan teknologi, tugas utama perpustakaan adalah menjaga warisan budaya, membangun kapasitas manusia, dan melayani masyarakat dengan tanggung jawab penuh. 

“Kita tidak boleh ketinggalan, kita tidak boleh kalah dengan perkembangan teknologi,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News