Viral Robot Polisi Seharga Rp4 Miliar, Mampukah Gantikan Anjing K9 dan Polisi Manusia?

Ilustrasi anggota polisi berlutut bersama anjing pelacak K-9, sementara di belakangnya berdiri dua robot—satu humanoid dan satu robot berkaki empat—yang mengenakan identitas “POLISI”.-Foto: generate AI untuk Postingnews.id.-
JAKARTA, PostingNews.id – Dia tak menggonggong, tak mengenal lelah, dan tak memerlukan pawang. Robot berkaki empat itu berdiri tegak di pelataran Monumen Nasional, mengenakan seragam hitam bertuliskan “POLISI”.
Dalam simulasi pembubaran massa, ia berjalan perlahan, memindai wajah, dan merekam situasi tanpa suara. Semua itu terjadi dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025.
Kepolisian Republik Indonesia resmi memperkenalkan robot anjing K9 dan robot humanoid sebagai bagian dari upaya modernisasi teknologi kepolisian.
Robot-robot itu dikembangkan lewat kerja sama dengan perusahaan dalam negeri dan mitra teknologi asal China. Namun di tengah biaya pengadaan yang disebut mencapai lebih dari Rp4 miliar per unit, serta fungsi yang masih dalam tahap purwarupa, muncul pertanyaan publik soal seberapa besar efisiensinya dibanding personel dan anjing pelacak sungguhan?
BACA JUGA:Donald Trump Berang Gegara Rencana BRICS Tak Lagi Pakai Dolar, Ancam Naikan Tariff Perdagangan
Kenapa Polri Punya Robot?
Polri menyiapkan peta jalan yang cukup ambisius. Tahun 2025 dijadikan sebagai fase awal uji coba operasional robot, sementara pengadaan secara terbatas direncanakan mulai 2026.
Target akhir dari seluruh proses ini adalah penerapan penuh pada 2030—saat robot-robot itu diharapkan dapat menjalankan peran spesifik dalam patroli, pengamanan massa, hingga misi pencarian dan penyelamatan.
Namun Polri tak ingin menimbulkan kekhawatiran berlebihan. Robot-robot ini, kata Polri, bukan ditujukan untuk menggantikan manusia, melainkan sebagai mitra strategis. Kehadirannya dimaksudkan untuk menurunkan risiko yang dihadapi personel di lapangan—terutama dalam situasi berbahaya yang menuntut respons cepat, presisi tinggi, dan daya tahan di luar batas kemampuan fisik manusia.
Robot yang ditampilkan Polri terdiri dari dua jenis utama, yakni robot anjing K9 dan robot humanoid. Yang paling menyedot perhatian publik adalah robot berkaki empat dengan struktur menyerupai anjing, yang dalam simulasi diklaim mampu mendeteksi bom, narkotika, bahan kimia, hingga memindai wajah mencurigakan dalam kerumunan.
BACA JUGA:Jakarta Kebanjiran! Ini Daftar Wilayah dan Jalan yang Tergenang Air
Robot ini dikembangkan oleh PT Ezra Robotics Technology bekerja sama dengan Deep Robotics dari China—menggunakan model dasar X30 yang kemudian dimodifikasi untuk keperluan tugas kepolisian di Indonesia. Untuk urusan software dan sistem kontrol, Ezra juga melibatkan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Nilai yang dibicarakan untuk satu unit robot K9 ini tak main-main. Biaya dasar disebut mencapai USD260 ribu atau setara Rp4,1 miliar dengan kurs per 1 Juli 2025. Harga itu bisa membengkak tergantung sensor tambahan, tingkat otonomi, dan sistem navigasi yang disematkan. Proses produksinya pun memakan waktu antara tiga hingga empat bulan per unit.
Namun harga tinggi itu diimbangi oleh serangkaian kemampuan teknis yang cukup menjanjikan. Robot dilengkapi dengan sensor lidar, kamera pemantau, dan AI berbasis analisis perilaku. Ia dapat bertugas tanpa pemandu manusia, bertahan selama delapan jam nonstop, dan beroperasi dalam cuaca ekstrem. Fungsi utamanya mencakup pemetaan medan berbahaya, misi pencarian korban bencana, serta mendeteksi bahan peledak atau zat kimia dalam situasi rawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News