Israel Terancam Bangkrut, Habiskan Rp12 Triliun Sehari dalam Perang Melawan Iran

Perang Israel-Iran 2025.-ShutterStock-
JAKARTA, PostingNews.id – Israel terancam bangkrut dalam perang melawan Iran. Sebab, sehari perang Israel harus menghabiskan dana hingga USD725 juta atau hampir mencapai Rp12 triliun.
Menurut laporan Financial Express, angka itu hanya memperhitungkan pengeluaran militer langsung, belum untuk operasional sipil negara lainnya yang tentunya meningkat selama perang,
Ditambah, perang Isreal-Iran bersamaan dengan konflik di Gaza, sehingga menimbulkan tekanan berat pada keuangan negara zionis itu.
BACA JUGA:Tidak Efektif, Aturan Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Resmi Dicabut
Pengungkapan dari Brigjen (purn.) Re’em Aminach, mantan pejabat senior pertahanan dan konsultan keuangan kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan bahwa Israel menghabiskan USD1,45 miliar (Rp23,6 triliun) dalam 48 jam pertama operasi militernya baru-baru ini terhadap Iran.
Tindakan ofensif saja, termasuk serangan udara awal, jam terbang dan amunisi menghabiskan biaya sekitar USD593 juta (Rp9,6 triliun).
Tindakan defensif, termasuk intersepsi rudal dan pengerahan cepat pasukan cadangan, menghabiskan biaya sisanya.
Sementara, menurut Calcalist, biaya perang Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari setahun sebelum eskalasi dengan Iran telah menghabiskan biaya lebih dari 250 miliar shekel atau sekira USD67,5 miliar (Rp1.099 triliun) hingga akhir 2024.
Mobilisasi cadangan merupakan salah satu komponen yang paling mahal, melibatkan lebih dari 300.000 tentara cadangan yang dipanggil selama perang Gaza.
Kementerian Keuangan Israel memperkirakan bahwa mempertahankan 100.000 tentara untuk satu hari menghabiskan biaya hingga 100 juta shekel, sekira USD27 juta (Rp439 miliar) per hari, termasuk upah, logistik, makanan dan tempat tinggal.
Anggaran pertahanan Israel telah membengkak secara drastis sebagai respons terhadap perang. Dari 60 miliar shekel pada 2023, alokasi pertahanan meningkat menjadi 99 miliar pada 2024 dan diproyeksikan mencapai 118 miliar shekel (Rp505 triliun) pada tahun 2025, hampir dua kali lipat dari angka sebelum perang.
Meskipun ada kenaikan kecil dalam proyeksi pendapatan pajak, Kementerian Keuangan Israel telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB 2025 dari 4,3% menjadi 3,6%, dengan alasan hambatan ekonomi yang disebabkan oleh bea cadangan yang diperpanjang dan berkurangnya produktivitas sipil.
BACA JUGA:Gunung Marapi Meletus Dahsyat, Warga Panik
Batas defisit fiskal negara sebesar 4,9% dari PDB yang setara dengan USD27,6 miliar, kini berisiko terlampaui, terutama karena sebagian besar cadangan darurat telah terkuras selama operasi Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News