Kesepakatan Bersama Pengembangan Budidaya Rumput Laut dan Konservasi Ekosistem Lamun di Provinsi Maluku

Kesepakatan ini bertujuan untuk menjadikan Provinsi Maluku sebagai pusat budidaya rumput laut berskala global.-Dok, Istimewa-
* Pengujian Jenis Rumput Laut: Melakukan identifikasi dan analisis terhadap berbagai jenis rumput laut yang memiliki potensi ekonomi tinggi.
* Eksplorasi Spesies Baru: Meneliti spesies rumput laut yang belum dibudidayakan di Indonesia namun memiliki kandungan nutrisi dan nilai ekonomi yang tinggi.
* Kolaborasi Internasional: Menjalin kerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian dari negara-negara seperti Taiwan, China, Singapura, dan Thailand untuk evaluasi teknologi dan inovasi terbaru dalam pengembangan rumput laut.
BACA JUGA:Kontaminasi Menu Non Halal Bikin Makanan Jadi Haram, Ini Penjelasannya
"Prinsipnya, pemerintah provinsi tidak menutup diri terhadap setiap investor yang ingin berinvestasi di Maluku. Sekali lagi, sebagai Gubernur saya pastikan, Maluku terbuka untuk semua investasi yang akan masuk," ujar Gubernur Hendrik Lewerissa
“Ke depan, kolaborasi juga akan diperluas dengan melibatkan peneliti dari universitas internasional, seperti dari Taiwan, China, Singapura, dan Thailand, untuk melakukan evaluasi teknologi dan inovasi terbaru dalam pengembangan rumput laut,” lanjut Nelly
Melalui kesepakatan ini, diharapkan tercipta model pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan dan inklusif, yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kelautan Indonesia di pasar global serta memberikan kontribusi nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui pengembangan ekonomi biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News