Koruptor! Konglomerat China Zhao Weiguo Divonis Mati, Dulu Dijuluki Si Gila Akuisisi

Koruptor! Konglomerat China Zhao Weiguo Divonis Mati, Dulu Dijuluki Si Gila Akuisisi

Mantan Ketua Tsinghua Unigroup ini divonis hukuman mati--ORCP

POSTINGNEWS.ID - Dari puncak kejayaan industri semikonduktor Tiongkok, Zhao Weiguo kini jatuh ke jurang kehancuran.

Mantan Ketua Tsinghua Unigroup ini divonis hukuman mati dengan penundaan dua tahun oleh Pengadilan Menengah Rakyat di Jilin, Tiongkok, pada Rabu, 15 Mei 2025 akibat kejahatan finansial yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Zhao, yang sempat dipuja karena memimpin lonjakan besar Tsinghua Unigroup selama satu dekade terakhir, dinyatakan bersalah atas penggelapan dana, pencarian keuntungan ilegal dan penyalahgunaan kepercayaan.

Ia terbukti menggunakan jabatannya untuk mengarahkan proyek-proyek properti dan kontrak bisnis bernilai besar kepada koleganya, terutama kepada Li Luyuan.

Skema ini menyebabkan kerugian lebih dari 1,4 miliar yuan atau setara Rp3 triliun pada aset negara, sebagaimana dikutip dari laman resmi ORCP. 

BACA JUGA:Polisi Kerap Dicemooh, Kewenangan Besar tapi Koruptif Jadi Dalangnya

Hukuman Mati yang Ditangguhkan

Meskipun dijatuhi vonis hukuman mati, pengadilan memberikan penangguhan selama dua tahun.

Jika dalam kurun waktu itu Zhao tidak melakukan pelanggaran baru, hukumannya akan diubah menjadi penjara seumur hidup.

Pengadilan mempertimbangkan sejumlah faktor yang meringankan, seperti pengakuan penuh, kerja sama dengan penyelidik, serta pengembalian seluruh keuntungan hasil kejahatan.

Selain itu, seluruh aset pribadi Zhao telah disita negara.

Vonis ini menjadi salah satu kasus terberat dalam sejarah industri teknologi Tiongkok dan menjadi pukulan keras terhadap kampanye swasembada teknologi yang telah lama digencarkan pemerintah.

BACA JUGA:Tok! Jakarta Jadi Tuan Rumah Rakornas KPI dan Hasiarnas 2025

Zhao Weiguo Bukan Sosok Biasa

Di balik kemunculan Tsinghua Unigroup sebagai “juara nasional” dalam industri chip Tiongkok, ada dirinya yang memimpin strategi akuisisi besar-besaran sejak 2013.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya