Gebrakan Dagang Trump ke China Bikin Investor Ketar-Ketir

Donald Trump-Oleh Gage Skidmore from Surprise, AZ, United States of America - Donald Trump, CC BY-SA 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=151886913-Wikipedia
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketegangan perdagangan yang kembali mencuat antara Amerika Serikat dan China kini membawa dampak serius terhadap kondisi pasar saham global, terutama di Wall Street.
Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memicu ketegangan dagang dengan mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari China dan negara lainnya, menimbulkan gejolak yang cukup besar.
Langkah ini dinilai sebagai salah satu bentuk proteksionisme ekonomi yang menciptakan kekhawatiran mendalam di kalangan pelaku pasar.
BACA JUGA:Ketua Umum GP Ansor: Paus Fransiskus Jadi Simbol Keteladanan Moral Dunia!
Imbasnya, para investor mulai meninjau ulang keputusan mereka untuk menanamkan modal di AS, bahkan tidak sedikit yang mulai menarik diri demi mencari iklim investasi yang lebih stabil dan ramah pertumbuhan.
Langkah Trump yang memperketat aturan dagang berdampak langsung pada performa indeks utama AS.
S&P 500, yang selama 15 tahun terakhir menjadi tolok ukur kekuatan pasar Amerika dan secara konsisten lebih unggul dari indeks Eropa dan Asia, kini menghadapi tekanan berat.
Menurut laporan dari FactSet, indeks tersebut mengalami penurunan hingga 10% dan berada di ambang rekor penurunan terburuk sejak tahun 2022.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Dunia Kehilanganp! Banjir Ucapan Duka dari Pemimpin Dunia
Kondisi ini mencerminkan besarnya kekhawatiran investor terhadap dampak kebijakan dagang AS terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Situasi ini sekaligus menggoyahkan dominasi AS sebagai destinasi investasi paling menarik di dunia.
Arun Sai, seorang ahli strategi investasi multi-aset senior di Pictet Asset Management, menjelaskan bahwa sikap agresif pemerintahan Trump dalam mengubah sistem perdagangan dunia dan mengacaukan tatanan ekonomi global telah menurunkan daya tarik aset-aset Amerika.
Dalam keterangannya kepada CNN, Sai menekankan bahwa meskipun pasar saham AS masih dianggap menarik dalam jangka panjang, kini para investor mulai mempertimbangkan pilihan di luar AS.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hari Ini, Raja Charles: Saya Sangat Sedih
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-