Berkhianat kepada Putin Sama dengan Cari Mati

Berkhianat kepada Putin Sama dengan Cari Mati

Presiden Rusia Vladimir Putin.--Kremlin.ru

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pesawat jet yang membawa Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, dilaporkan jatuh pada Rabu (23/8).
 
Selain Prigozhin, salah satu pendiri Wagner, Dmitry Utkin, juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
 
Sebuah laporan menyebutkan pesawat Embraer yang ditumpangi Prigozhin itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
 
Lembaga intelijen Inggris MI6 menduga ada keterlibatan badan intelijen Rusia, FSB dalam insiden tersebut.
 
 
FSB kabarnya diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membunuh Prigozhin.
 
Mantan kepala MI6, Sir Richard Dearlove, mengklaim mayoritas orang Barat akan menilai insiden tersebut sebagai bentuk balas dendam Putin terhadap siapa saja yang mengancam kekuasaannya.
 
Seorang sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Inggris The Telegraph bahwa Prigozhin diduga dibunuh atas perintah langsung dari Putin.
 
Alasannya adalah untuk menjaga citra Putin sebagai pemimpin yang tidak boleh diremehkan.
 
 
Putin juga dianggap sedang menjadikan Prigozhin sebagai contoh bagi siapa pun yang berani mengkhianatinya.
 
"Balas dendam Putin telah dilakukan pada Prigozhin," kata sumber tersebut.
 
Diketahui sekira dua bulan lalu Prigozhin memimpin pemberontakan terhadap Moskow.
 
Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina, menyatakan bahwa kematian Prigozhin dan anggota kelompok Wagner lainnya setelah upaya kudeta beberapa bulan sebelumnya bisa diartikan sebagai pesan dari Putin kepada elite Rusia menjelang pemilu 2024.
 
 
Menurut Podolyak, Putin ingin menunjukkan kepada kelompok elite di negaranya bahwa pengkhianatan akan berujung pada akibat yang fatal.
 
"Ketidaksetiaan (kepada Putin) sama dengan kematian," kata dia.
 
Pada bulan Juni, Prigozhin secara terang-terangan menantang Putin dengan memimpin serangan terhadap Moskow.
 
Namun, setelah dimediasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, aksinya dibatalkan dan ia lekas diberi perlindungan di Belarus.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: