Harga Minyak Dunia Anjlok, Investor Khawatir Dengan Ekonomi Tiongkok Saat Ini

Harga Minyak Dunia Anjlok, Investor Khawatir Dengan Ekonomi Tiongkok Saat Ini

Harga minyak mengalami pelemahan dalam perdagangan pada tanggal 17 Agustus 2023, meskipun terjadi penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat yang signifikan. --

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Harga minyak mengalami pelemahan dalam perdagangan pada tanggal 17 Agustus 2023, meskipun terjadi penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat yang signifikan. 

 

Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi China, sekaligus antisipasi terhadap pasokan minyak yang ketat di AS.

 

Kontrak minyak mentah Brent untuk bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 0,35%, mencapai US$83,16 per barel. 

 

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah sekitar 0,43% menjadi US$78,68 per barel. Ini merupakan penurunan harga minyak untuk keempat kalinya berturut-turut sejak Senin (14/8) lalu. 

 

BACA JUGA:Inilah Cara Mudah Top Up Higgs Domino Hanya dengan Pulsa : Langsung Coba!

 

Kedua benchmark kontrak minyak mentah ini berada pada level terendah sejak tanggal 8 Agustus.

 

Meskipun stok minyak mentah AS mengalami penurunan hampir 6 juta barel pada pekan sebelumnya akibat ekspor yang kuat dan laju penyulingan, produksi minyak mentah tetap naik ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi COVID-19, yang menyebabkan penurunan konsumsi bahan bakar. 

 

Data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan hal ini pada hari Rabu.

 

BACA JUGA:Pecundangi Sevilla, City Raih Trofi UEFA Super Cup

 

Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga minyak adalah situasi pasar saham AS di Wall Street yang juga mengalami penurunan setelah rilis risalah bank sentral Federal Reserve (Fed).

 

Risalah tersebut mengindikasikan adanya perbedaan pandangan di antara pejabat bank sentral mengenai perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan terakhir mereka. Kenaikan suku bunga dapat berdampak pada biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

 

Perhatian juga tetap tertuju pada ekonomi China yang mengalami perlambatan, terutama setelah angka penjualan ritel, output industri, dan investasi yang diumumkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal ini memicu kekhawatiran akan perlambatan lebih lanjut dan berkelanjutan dalam ekonomi China.

 

BACA JUGA:WADUH! Ada Penemuat Mayat Di Pondok Pesantren Al Zaytun!

 

OPEC+ dan Badan Energi Internasional (IEA) sangat tergantung pada China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia, untuk menjaga permintaan minyak mentah selama sisa tahun 2023.

 

Meskipun pemangkasan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia telah mendorong kenaikan harga minyak dalam tujuh minggu terakhir, ekspor minyak mentah dari Arab Saudi juga mengalami penurunan ke level terendah sejak September 2021. 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya