Waduh... Blak-blakan Sebut Anies Bodoh dan Dungu, Guntur Romli: 'Ada Dua Alasan'

Waduh... Blak-blakan Sebut Anies Bodoh dan Dungu, Guntur Romli: 'Ada Dua Alasan'

Kolase Guntur Romli dan Anies Baswedan.-Foto: Disway-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pernyataan mengejutkan datang dari politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli. Ia secara blak-blakan menyebut Anies Baswedan sebagai sosok yang bodoh dan dungu.

Sebutan itu dilontarkan Guntur Romli menanggapi pernyataan Anies Baswedan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalah banyak membangun infrastruktur jalan dibanding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Guntur mengaku memiliki dua alasan yang membuat dirinya berani menyebut bacapres Koalisi Perubahan itu demikian.

“Anies terlihat bodoh dan dungu karena dua alasan,” kata Guntur dalam channel YouTube Cokro TV, dilansir Sabtu, 27 Mei 2023.

BACA JUGA:Kebobrokan Penanganan Korupsi di Era Jokowi, Amien Rais: Jokowi dan Kawan-Kawannya Lebih Melayani Kepentingan Oligarki Dajjal!

Alasan pertama, kata Guntur, lantaran Anies salah memahami data dalam Badan Pusat Statistik (BPS) yang ia gunakan sebagai landasan membandingkan pembangunan jalan era Jokowi dengan SBY.

“Itu jumlah data jalan nasional era SBY memang bertambah yang berasal dari jalan provinsi yang sudah ada sebelumnya, yang kemudian menjadi jalan nasional statusnya. Istilahnya di-upgrade tapi bukan membangun jalan-jalan baru,” beber Guntur.

Perubahan status jalan itu, kata Guntur, pernah disebutkan oleh Menteri Pekerjaan Umum era SBY, Djoko Kirmanto.

Ia menjelaskan kalau panjang jalan nasional mengalami pertambahan dalam kurun tahun 2004 hingga 2014. Dari yang semula 34.000 KM menjadi 38.000 KM.

BACA JUGA:ASN di Probolinggo Dilaporkan oleh 50 Anggota Dewan setelah Sebut PSK Lebih Mulia dari DPRD

“Tambahan itu kata Pak Joko Kirmanto dari pembangunan jalan baru dan ada juga dari jalan-jalan yang biasa berubah menjadi jalan nasional," tuturnya.

Penambahan itu juga tercatat dalam buku informasi statistik infrastruktur PUPR Tahun 2022. Dijelaskan bahwa ada penambahan panjang jalan nasional dari 34.629 KM menjadi 38.570 KM.

Sementara para pemerintahan Jokowi, yakni dari 2014 hingga 2021, pertambahan terjadi sebanyak 8.395 km, dari sebelumnya 38.570 KM menjadi 46.965 KM.

“Yang patut diperhatikan panjang jalan nasional era Jokowi tentu masih bisa bertambah karena belum ada data Tahun 2022, 2023 dan 2024,” ujarnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: