Gerakan #MeToo Kembali Mencuat di China, Kasus Kris Wu dan Karyawan Alibaba Jadi Pemicu?

Gerakan #MeToo Kembali Mencuat di China, Kasus Kris Wu dan Karyawan Alibaba Jadi Pemicu?

Gerakan #MeToo kembali mencuat di China, gegara kasus Kris Wu dan Manajer Alibaba?--Ilustrasi by Unplash

Kedua korban tersebut mengunggah tuduhan mereka dengan buktinya melalui sosial media. 

Hal ini menimbulkan reaksi warganet China kembali membangkitkan gerakan #MeToo melalui platform media sosial mereka.

Sementara itu, kasus pekerja Alibaba mendapat dukungan online sekitar 6.000 orang yang menuntut keadilan atas sang korban dalam gerakan #MeToo tersebut.

BACA JUGA:Kalah Terus Main Mobile Legend? Coba Deh Gunakan Hero ini, Dijamin 'Gacor'

Lalu kasus yang menimpa Du Meizhu pun mampu membuat Kris Wu ditangkap pihak kepolisian Beijing pada tanggal 16 Agustus 2021 lalu dan membuat seluruh konten Kris Wu di platform media sosial China dihapus.

Tak berhenti di situ, dampak dari kasus yang melibatkan Kris Wu, brand-brand besar pun ikut berbondong-bondong memutus kontrak sang aktor. 

Meskipun kasus kekerasan dan pelecehan seksual ini mampu menyulutkan kembali api dari gerakan #MeToo di China, namun sebenarnya gerakan ini mengalami kesulitan untuk perkembang di negara tersebut.

Seperti dilansir Bloomberg, perbincangan mengenai gerakan #MeToo di sosial media dan pergerakan feminisme serta anti-pelecehan dan kekerasan seksual dibatasi oleh pemerintah China, bahkan tak sedikit yang diberhentikan.

BACA JUGA:Kagum! Jihane Almira Raih Predikat Best National Costume di Ajang Miss Supranational 2021, ini Rahasianya!

“Gerakan seperti ini dapat bergerak di dalam negara-negara  yang memiliki kebebasan dalam masyarakatnya. 

+++++

Tetapi di China, hal itu hampir mustahil. Gerakan ini hanya dapat dilakukan oleh individu-individu secara online,” ungkap Peneliti Human Research Watch Yaqiu Wang kepada Bloomberg.

Ya itu, padahal gerakan #MeToo merupakan gerakan yang mengampanyekan perlawanan terhadap tindak kekerasan dan pelecehan seksual bisa melindungi perempuan. 

Diawali pada tahun 2017, gerakan #MeToo ini mulai dikenal setelah beberapa aktris menyuarakan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang produser Hollywood dengan nama Harvey Weinstein. 

BACA JUGA:Habib Rizieq Shihab Jalani 4 Tahun Penjara, Refly Harun: Adanya Skenario di Balik Penahanan HRS

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber