Ambisi AI ke Orbit: Bezos dan Elon Musk Bidik Pusat Data di Luar Angkasa
Ruang angkasa --
POSTINGNEWS.ID — Persaingan teknologi global memasuki babak baru ketika Jeff Bezos dan Elon Musk diam-diam mengarahkan ambisi kecerdasan buatan ke luar angkasa melalui pembangunan pusat data orbital.
Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, dilaporkan telah mengembangkan konsep pusat data AI di orbit selama lebih dari satu tahun, menurut sumber internal yang dikutip The Wall Street Journal.
Rencana ini memanfaatkan ruang angkasa sebagai lingkungan komputasi alternatif, seiring meningkatnya kebutuhan energi dan pendinginan server yang semakin membebani infrastruktur di Bumi.
Bezos memprediksi pusat data berskala gigawatt di luar angkasa akan terwujud dalam 10 hingga 20 tahun. Ia menilai ketersediaan energi surya tanpa henti menjadi keunggulan utama.
BACA JUGA:Ketika Hutan Ditebang Tanpa Ampun, Bencana pun Datang Tak Kenal Ampun
"Kami akan mampu mengalahkan biaya pusat data darat di ruang angkasa dalam dua dekade ke depan," kata Bezos saat itu.
"Kluster pelatihan raksasa ini, akan lebih baik dibangun di ruang angkasa, karena di sana kita memiliki tenaga surya 24/7. Tidak ada awan, tidak ada hujan, dan tidak ada cuaca," lanjutnya.
Di sisi lain, SpaceX milik Elon Musk disebut akan memanfaatkan satelit Starlink versi lanjutan untuk membawa muatan komputasi kecerdasan buatan berdaya tinggi.
Meski laporan menyebut valuasi SpaceX bisa mencapai US$800 miliar, Musk membantah informasi tersebut dan menyebutnya tidak akurat. SpaceX belum memberi komentar resmi.
Google juga tercatat mengembangkan konsep serupa dengan target uji coba awal pada 2027. Sekitar 80 satelit bertenaga surya dirancang untuk memenuhi kebutuhan komputasi AI.
BACA JUGA:PSSI Akui Kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025, Sindir Pergantian Pelatih?
"Di masa depan, ruang angkasa mungkin menjadi tempat terbaik untuk mengembangkan komputer AI," kata Google dalam risetnya.
Namun, meningkatnya jumlah satelit menimbulkan kekhawatiran astronom terkait gangguan observasi dan emisi karbon dari peluncuran roket.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News