Waspada! Dua Kasus Varian Baru Covid-19 Ditemukan di RI, Begini Gejalanya

Waspada! Dua Kasus Varian Baru Covid-19 Ditemukan di RI, Begini Gejalanya

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang kembali meningkat jelang Lebaran 2023. Terbaru, varian baru bernama Arcturus alias subvarian Omicron XBB 1.16 dideteksi sudah masuk ke Indonesia.

Hal itu sebagaima disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Ia menyebut pihaknya sudah mendeteksi dua kasus varian baru Arcturus.

Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sedang memantau subvarian Covid-19 baru bernama Arcturus. Varian ini pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada akhir Januari lalu.

BACA JUGA:Varian Orthus Menyebar di DKI Jakarta, Menkes Budi Gunadi Minta Masyarakat Tidak Panik

"Dua kasus," ungkap Siti.

Adapun sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku tengah mengamati kemunculan subvarian Covid-19 baru bernama Arcturus. Varian ini pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada akhir Januari lalu.

"Sudah beredar selama beberapa bulan. Kami belum melihat perubahan tingkat keparahan pada individu atau populasi, tetapi itulah mengapa kami menerapkan sistem ini." kata Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, dalam pengarahan baru-baru ini, dikutip dari The Independent, Sabtu, 15 April 2023.

XBB.1.16 memiliki satu mutasi tambahan yang menurut penelitian laboratorium, membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih patogen.

BACA JUGA:Jadi Favorit Skuteris di Indonesia, 3 Varian Vespa Matik ini Ternyata Punya Keistimewaan yang Jarang Diketahui, Cek Yuk!

"(Varian Arcturus) memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas," lanjutnya.

Disebutkan bahwa sebagian besar sampel XBB.1.16 ini dominan berasal dari India. 

Kasus Covid-19 mingguan di negara Bollywood itu meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu terakhir.

Namun, berdasarkan data WHO, peningkatan itu tetap jauh di bawah tingkat puncak.

BACA JUGA:Menkes: Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Dinilai Lebih Berbahaya Bahkan Mudah Menular!

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: