Awas! Penderita Kanker Kepala dan Leher Bisa Alami Gangguan Psikiatri, Apa Benar?

Awas! Penderita Kanker Kepala dan Leher Bisa Alami Gangguan Psikiatri, Apa Benar?

Mengkonsumsi obat herbal bersamaan dengan obat dokter bisa mempengaruhi hasil pengobatan pasien--Pixabay

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Mengejutkan penderita kanker kepala dan leher ternyata bisa mengalami gangguan psikiatri.

Hal ini dikarenakan kanker kepala dan leher terjadi di area yang terlihat seperti tonjolan belum lagi karna faktor terapi penyembuhan.

Melalui proses penyembuhan terapi tentu ada beberapa faktor negatif untuk tubuh penderita kanker.

BACA JUGA:HORE..! Mudik Gratis Lebaran 2023 Kemenhub Bisa Angkut Motor Pemudik Pakai Kereta, Begini Cara Daftar dan Syaratnya

“Tentunya hal tersebut berdampak besar pada kondisi psikologis dari pasiennya termasuk juga keluarga yang mendampingi. Jadi memang besar sekali peranan dari aspek kesehatan mental ini,” ujar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Feranindhya Agiananda SpKj(K) di RSCM Jumat, 24 Februari 2023.

Menurut Feranindhya, angka pasien penderita kanker kepala dan leher yang mengalami gangguan psikiatri bisa lebih tinggi dibandingkan dengan kanker lainnya, misalnya kanker paru-paru dan payudara.

“Ternyata kanker kepala leher angka kejadian depresinya itu bisa mencapai 50 persen pada populasi pasien dengan kanker kepala leher," katanya.

Lebih jauh dikatakan Feranindhya, depresi yang dirasakan pasien kanker kepala dan leher sendiri bisa membuat pasien tidak semangat dalam menjalani perawatan, tidak jarang pula banyak yang putus asa, bahkan hingga kehilangan daya juang untuk melawan kanker.

BACA JUGA:TEGAS! Rafael Alun Trisambodo Dicopot dari Jabatan, Sri Mulyani Minta Inspektorat Jenderal Periksa Seluruh Kekayaannya

Hal ini menurutnya berefek bisa memperburuk hasil dari tatalaksana yang sudah direncanakan.

Meski demikian Feranindhya menjelaskan, tidak semua pasien kanker harus menjalani terapi psikiatri. Pasalnya, secara prosedural sebelum melakukan terapi sejatinya dokter penanggung jawab akan mengobservasi terlebih dahulu permasalahan yang mungkin dihadapi oleh pasien kanker terlebih dahulu.

Jika memang dirasa ada hal-hal yang penting untuk dikelola, barulah dokter penanggung jawab akan menghubungi tim untuk melakukan tatalaksana secara bersama-sama.

Terapi psikiatri tidak selalu akan diberi obat. Hal yang mayoritas pasien khawatirkan dan hindari karena memiliki resiko efek samping seperti ketergantungan.

BACA JUGA:Perankan Pasutri di Film 'Kembang Api', Vino G. Bastian dan Marsha Timothy Dapat Pembelajaran

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: