JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Motif pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga kini masih juga belum terkuak.
Ada dugaan, kasus kasus pembunuhan berencana itu terjadi lantaran hubungan antara Brigadir J dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Lantas sebenarnya apa yang terjadi antara Brigadir J dan Putri Candrawathi hingga membuat Ferdy Sambo tersulut emosi?
Namun baru-baru ini juga tersirat kabar ada peran pentig dari sosok asisten rumah tangga Kuat Maruf dalam peristiwa berdarah ini.
Pada keterangan awal, ada dugaan Brigadir J sempat membopong tubuh Putri Candrawathi ke kamar. Namun, kabar itu tidak terungkap dalam rekonstruksi.
BACA JUGA:Sosok ini Prediksi Ferdy Sambo Akan Dituntut Hukuman Ringan, ini Alasanya
Sebab, niat Brigadir J dan Bharada E membopong tubuh Putri Candrawathi dari ruang TV ke kamar itu dilarang oleh Kuat Ma'ruf.
Kondisi Putri Candrawathi saat itu sedang sakit, namun adegan itu tak sepenuhnya dipublikasikan di Youtube Polri TV.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, niat Brigadir J untuk membopong ibu Putri tidak sampai terlaksana.
Senab, Kuat Maruf yang merupakan sopir Putri Candrawathi melarang Brigadir J untuk memegang tubuh Putri Candrawathi.
Reka adegan itu diungkap Taufan Damanik untuk peristiwa yang terjadi 4 Juli di rumah Ferdy Sambo yang berada di Magelang.
"Sedang nonton televisi, terus Brigadir J mau bopong (Putri Candrawathi) ajak Richard (Bharada E)," ungkapnya.
"Terus Brigadir J mau bopong ajak Richard, ditegur sama Kuat. Dia hanya mau bopong, tapi enggak terjadi, karena langsung dilarang (Kuat Ma'ruf), 'hei jangan, apaan kau'," sambungnya.
Selain itu, kata, Taufan, ada juga peristiwa yang tidak direkonstruksi dan terjadi di kamar Putri Candrawathi.
Yakni perihal Ibu Putri Candrawathi yang menangis dan didengar oleh Susi, asisten rumah tangganya.