Bahkan, di PDI Perjuangan, Puan Maharani kalah oleh Ganjar Pranowo dan Risma.
Puan Maharani kata Harits, lebih tepat menjadi sosok jiwa negarawan.
"Hingga saat ini rating elektoral Puan dari hasil berbagai lembaga survei ternama antara 2,6 sampai 3,1 persen. Itu juga terkatrol oleh jabatan Ketua DPR RI dan sosialisasi dengan memasang baliho di seluruh Indonesia," kata Harits.
BACA JUGA:Geger! Air Sungai di Bandung Mendadak Berwarna Merah, Warga Auto Panik
BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Berkeringat Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 4 Penting Banget Nih
Menurut Harits, dengan pencapaian elektoral seperti itu, Mbak Puan sangat berat jika dipaksakan untuk bersaing pada Pilpres 2024.
+++++
Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, meski sudah menjabat anggota DPR RI, menteri hingga Ketua DPR RI, kinerja Puan seperti biasa-biasa saja dan belum menunjukkan leadership yang dibutuhkan Indonesia.
Dia mengatakan literasi pendidikan politik masyarakat sudah cerdas, sehingga melihat Puan Maharani belum menunjukkan karakter kepemimpinan yang bersentuhan dengan rakyat.
Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan figur kepemimpinan yang bersentuhan langsung dengan rakyatnya dan tidak disekat-sekat.
BACA JUGA:Catat! Tahun Depan Tenaga Honorer Bakal Dihapus, Hanya Ada PNS dan P3K
BACA JUGA:Ditaham Imbang Bangladesh, Shin Tae-yong: Tenang Timnas Akan Lebih Kuat di Piala Asia
Selain itu, juga masyarakat berkeinginan pemimpin nasional dengan karakter ketokohan yang mampu bekerja dengan baik.
Kebanyakan kaum milenial membutuhkan pemimpin nasional yang bisa menjawab tantangan ke depan menjadi lebih baik
Figur yang tepat bagi putri Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu adalah negarawan dan tokoh politik nasional yang membawa kedamaian.
Apabila, terjadi konflik politik mampu menjembatani, menengahi dan menyelesaikan permasalahan konflik itu.