BACA JUGA:Awas! Anak Indigo Sebut Kejadian Besar Akan Terjadi di Bulan Juni 2022: Banyak Hal di luar Dugaan...
Terlebih, Ganjar menyadari saat ini masih banyak persoalan yang harus diurusi dan ditangani agar segera tuntas, khususnya di Jawa Tengah.
Terkait dirinya dituding tidak menghormati Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P, secara tegas Ganjar pun menampik anggapan itu.
+++++
Terlebih jika hal tersebut dikaitkan dengan soal penetapan Capres dari PDI-P untuk dimajukan di bursa Pilpres 2024.
"Saya menghormati lah. Itu kan urusan copras capres to itu. Capres itu di PDIP sudah jelas, itu urusannya ketua umum. Urusannya Bu Mega," kata Ganjar di kantornya, Kamis 2 Juni 2022 seperti dimuat disway.id.
BACA JUGA:Indonesia Imbang Kontra Bangladesh, Luis Milla dan Evan Dimas Trending di Media Sosial
Artinya, Ganjar menegaskan penetapan Capres dari PDIP adalah hak preogratif Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri.
Ganjar juga tidak menanggapi serius spekulasi-spekulasi yang beredar di lapangan. Termasuk ketika ada isu bahwa PPP akan menampung Ganjar jika tak dicalonkan dari PDIP.
"Halah, aku ki PDI Perjuangan," tegas Ganjar.
+++++
Sebelumnya, pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana menilai, Puan Maharani belum saatnya mencalonkan diri sebagai Presiden maupun wakil presiden pada bursa Pilpres 2024 nanti.
BACA JUGA:Anak Indigo Ramal Presiden Baru Indonesia di 2024, Ciri-cirinya Jelas: Keturunan China!
BACA JUGA:Parah! Pria Ini Nekat Masturbasi di Gerbong KRL Tujuan Parungpanjang, Kelakuannya Bikin Mual
Menurut Harits, Puan Maharani lebih baik tidak maju Pilpres 2024 karena rating elektoral cucu Proklamator itu kalah dibandingkan Prabowo Subianto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan.