JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memupuskan harapan Muhaimin Iskandar, bakal calon wakil presiden (cawapres), yang ingin mengajak Partai Demokrat kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Herzaky menyatakan bahwa tidak ada niatan untuk merajut kembali hubungan dengan koalisi tersebut karena Partai Demokrat tidak ingin dikhianati lagi.
Herzaky mengklaim partainya sudah move on dan tidak berniat sama sekali untuk menjalin hubungan dengan KPP.
“Sudah jelas kita move on. Tidak ada CLBK,” tegas Herzaky, Sabtu (9/9).
Mereka ingin menghindari pengkhianatan lagi setelah sebelumnya merasa dikhianati.
Partai Demokrat tidak ingin di-ghosting atau merasa ditinggalkan sendirian seperti yang terjadi sebelumnya.
Herzaky menyatakan bahwa mereka menghormati Muhaimin dan bahwa Partai Demokrat tidak merasa dikhianati olehnya, karena sebelumnya mereka tidak pernah berkoalisi dengan PKB.
“Yang pasti kami tidak akan ada yang namanya CLBK. Intinya itu," tegasnya lagi.
Selain itu, Herzaky mengucapkan selamat kepada Muhaimin yang telah dideklarasikan sebagai bakal cawapres yang menemani bakal calon presiden KPP Anies Baswedan.
“Pak Muhaimin selamat, saat ini sudah mendeklarasikan sebagai capres dan cawapres,” kata dia.
Dia menyatakan bahwa Partai Demokrat selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan semua pihak, tetapi keputusan bergabung dalam koalisi hanya akan dipertimbangkan secara rasional.
Sebelumnya, Muhaimin berharap Partai Demokrat bisa kembali ke koalisi yang mengusung Anies-Muhaimin (AMIN).
BACA JUGA: Lika-Liku Nasib Mason Greenwood: Dikecam Klub dan Fans Sendiri Hingga Ditolak Mentah-Mentah AC Milan
Partai Demokrat juga saat ini sedang mencari koalisi sebagai pelabuhan untuk Pilpres 2024.
Herman Khaeron, Ketua DPP Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, mengatakan bahwa Partai Demokrat telah melakukan komunikasi dengan koalisi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto untuk mencari pelabuhan politik.
"Mudah-mudahan ini adalah membuka jalan apakah nanti ke pak Ganjar atau ke pak Prabowo," ujar Herman, Sabtu (9/8).
Mereka mempertimbangkan berkoalisi dengan pihak mana pun yang memiliki peluang untuk menang di Pilpres 2024.
Partai Demokrat juga telah membuka komunikasi dengan berbagai pihak, tetapi keputusan akan diambil secara rasional.
"Oleh karenanya, berpikir rasional saja," kata Herman.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam acara syukuran HUT ke-22 Partai Demokrat, bertanya kepada kader Partai Demokrat apakah mereka sudah bisa melupakan kerja sama dengan KPP yang mengusung Anies Baswedan.
Kader Partai Demokrat menjawab dengan antusias bahwa mereka sudah move on.
AHY juga mengingatkan bahwa memilih koalisi yang sesuai dengan visi dan misi Partai Demokrat tidak seharusnya lebih sulit daripada memilih pemenang dalam lomba tumpeng dan lukisan yang mereka adakan dalam perayaan HUT ke-22.
Selama acara tersebut, beberapa kader Partai Demokrat melontarkan pernyataan bahwa "AHY makin manis tanpa Anies," dan AHY menyambut pernyataan tersebut dengan senyum.
Dia mengungkapkan bahwa mereka telah melupakan masa lalu dan siap untuk menjalani hari-hari yang lebih baik di masa depan.
"Sudah enggak apa-apa, sudah move on kan semuanya," kata AHY.
AHY juga menegaskan bahwa Partai Demokrat akan terus berjuang bersama rakyat untuk memperjuangkan kebaikan.
Mereka mengklaim ingin melanjutkan perjuangan politik dengan semangat dan tekad yang baru.
Kategori :