PSI Diminta Tinggalkan Citra ‘Jelita’ dan Berpihak pada Akar Rumput

POSTINGNEWS.ID – Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni meminta seluruh kader memperkuat komitmen Partai untuk hadir di tengah rakyat kecil.

Ia menekankan bahwa PSI tak boleh lagi dipersepsikan sebagai partai ‘jelita’, melainkan harus menjelma menjadi ‘jelata’ yang berdiri bersama masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Wilayah PSI Bangka Belitung pada Sabtu (22/11/2025). Menurut Raja Juli, perubahan cara pandang ini penting agar PSI dapat diterima sebagai kekuatan politik yang bekerja bagi rakyat, bukan hanya tampil dalam citra mewah.

“PSI dulu terkenal sebagai partai jelita, tapi sekarang kita ubah jadi jelata. Dulu dikenal hotel bintang lima, sekarang jadi kaki lima. Yang berarti harus ada untuk masyarakat,” kata Raja Juli dalam keterangannya. Ia menilai pola pendekatan yang lebih membumi adalah kunci memperluas dukungan publik.

BACA JUGA:Ketua PBNU Dipecat Rais Amm, Gus Yahya: Tidak Sah!

Dalam penjelasannya, Raja Juli menyoroti pentingnya struktur partai yang kuat hingga ke desa-desa.

Menurut dia, kemenangan elektoral hanya bisa diraih melalui struktur organisasi yang rapi, mengakar, dan bergerak aktif hingga tingkat TPS.

“Kunci kemenangan kita tidak lain dan tidak bukan yaitu merapihkan infrastruktur partai sampai ke desa, sampai ke TPS-TPS di Bangka Belitung. Kita patut belajar dari partai-partai senior bahwa pemenang pertarungan politik adalah partai yang memiliki basis massa di level TPS,” tuturnya.

Ia menilai bahwa banyak partai besar mampu bertahan karena memiliki jaringan relawan yang terorganisasi baik di akar rumput.

Untuk itu, PSI Bangka Belitung diminta memperkuat kaderisasi sambil memperluas jangkauan politik di wilayah-wilayah terpencil.

BACA JUGA:Syuriyah Minta Waktu Tiga Hari untuk Mundur, Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur!

Raja Juli juga memberikan apresiasi atas capaian pembentukan DPC PSI di seluruh kabupaten/kota di Bangka Belitung.

Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai pondasi penting menuju konsolidasi politik yang lebih matang menjelang momentum elektoral mendatang.

Menurutnya, penguatan basis partai tidak hanya bergantung pada struktur formal, tetapi juga keterlibatan aktif kader dalam kehidupan sosial masyarakat.