JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Tantangan besar menanti calon presiden (capres) yang berhasil memenangkan pemilihan umum.
Mereka dihadapkan pada lima pekerjaan rumah (PR) berat yang melibatkan bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Pertama, persoalan kemiskinan dan pengangguran menjadi isu utama.
BACA JUGA:Kabar Duka, Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Tewas Ditembak Mati Usai Kampanye
Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia meningkat tajam akibat dampak pandemi Covid-19.
Data menunjukkan peningkatan jumlah orang miskin sebanyak 2,76 juta dari September 2019 menjadi Maret 2021.
Selanjutnya, tingkat kemiskinan juga meningkat dari 9,22% menjadi 10,14% dalam periode yang sama.
Meskipun ekonomi telah pulih, masih tercatat 25,90 juta orang miskin atau 9,36% pada Maret 2022, dan 7,99 juta orang menganggur atau 5,45% pada Februari 2023.
Menangani kemiskinan dan pengangguran menjadi PR penting bagi calon presiden mendatang, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan di bawah 9% dan mengatasi stagnansi pengangguran yang sulit diturunkan di bawah 4%.
Kualitas pekerjaan juga perlu diperhatikan, karena jumlah pekerja informal yang kurang mendapatkan perlindungan negara masih lebih besar dari pekerja formal.
Kedua, ketimpangan ekonomi menjadi isu yang harus diatasi.
Indonesia mengalami pertumbuhan ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin sejak tahun 1998, yang menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
BACA JUGA:Anak Indigo Ramal Soal Calon Presiden 2024: 'Track Record Buruknya Kebuka'
Persentase kekayaan yang dikendalikan oleh 10% orang terkaya mencapai 77%, dan 1% di antaranya menguasai setengah dari total kekayaan.