Guncangan Ekonomi China: Deflasi dan Ancaman Global yang Nyata!

Selasa 15-08-2023,20:24 WIB
Reporter : Adinda R. Syam
Editor : Priya Satrio

3. PMI Manufaktur Caixin China

PMI Manufaktur Caixin China turun menjadi 49,2 pada Juli 2023 dari 50,5 pada Juni. 

Ini menandai fase kontraksi dalam aktivitas pabrik China dan lebih rendah dari proyeksi pasar 50,3. 

Kontraksi ini terjadi setelah pesanan baru turun, mengakhiri pertumbuhan selama dua bulan sebelumnya.

BACA JUGA:Pakar Ekonomi Ungkap Penyebab Inflasi di Turki: Karena Erdogan Suka Pecat Pejabat Keuangan yang 'Pintar'

4. Penjualan Ritel

Penjualan ritel China melambat menjadi 3,1 persen (yoy) pada Juni 2023, menandai kinerja terlemah sejak Desember sebelumnya. 

Penjualan ini juga di bawah konsensus pasar 3,2 persen terjadi penurunan yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk pakaian, kosmetik, dan perhiasan.

5. Ekspor-Impor China

BACA JUGA:Penumpang Singapore Airlines Kelas Ekonomi Kini Bisa Nikmati Fasilitas WiFi Gratis, Syaratnya Gampang!

Ekspor China terkontraksi sebesar 14,5 persen (yoy) pada Juli, sementara impor terkontraksi sebesar 12,4 persen (yoy) pada bulan yang sama.

Jelas saja hal ini akan mempengaruhi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, karena China merupakan salah satu mitra dagang terbesar.

Dampak dari kondisi ekonomi yang memburuk di China akan dirasakan oleh banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Tiongkok.

Indonesia perlu berhati-hati dalam mengelola perdagangan dengan China, mengingat sejarah defisit neraca perdagangan yang perlu diatasi.

Kategori :